Sentimen
Negatif (61%)
7 Des 2022 : 05.29
Informasi Tambahan

Kasus: Kemacetan

Walkot Jakpus akan Tertibkan Parkir Liar di Sekitar Grand Indonesia

7 Des 2022 : 05.29 Views 17

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Walkot Jakpus akan Tertibkan Parkir Liar di Sekitar Grand Indonesia

Jakarta: Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma memastikan akan menertibkan sejumlah titik parkir liar di sekitar Mal Grand Indonesia (GI). Parkir liar dinilai menyebabkan kemacetan.
 
"Melalui Suku Dinas Perhubungan kita lakukan upaya penegakkan yang sesuai dengan rambu-rambu," ujar Dhany di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Desember 2022.
 
Dhany menjelaskan pihak GI telah mengajukan perizinan untuk menambah lahan parkir. Ia menyebut Mal GI juga sudah menyediakan area parkir motor di tiga lantai.

-?

- - - -
"Minta permohonan (penambahan parkir motor). Secara prinsip ya silakan diajukan," bebernya.
 
Sebelumnya, pengamat transportasi, Azaz Tigor Nainggolan, menilai Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Unit Pengelola Perparkiran (UPP) tidak ada itikad untuk menertibkan parkir liar di sejumlah titik Jakarta. Hal ini menjadi salah satu faktor utama terjadinya kemacetan.
 
Ia juga mempertanyakan aliran dana parkir liar yang fantastis karena bisa mencapai setengah triliun dalam setahun. Menurutnya, harga dipatok juru pakir liar melebihi ketentuan yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
Salah satu lokasi parkir liar yang ia contohkan terletak di kawasan Mal GI. "Ketika pulang dan ambil motor, petugas juru parkir (jukir) liarnya meminta biaya parkir Rp10.000 kepada saya. Ketika saya coba tawar Rp5.000, si jukir liar tidak mau dan tetap meminta saya membayar parkir motor seharga Rp10.000," ucapnya.
 
Tigor menilai kawasan parkir liar di sekitar GI itu terdapat banyak sekali titik parkir dan diisi ribuan sepeda motor. Ia membayangkan betapa besarnya pendapatan parkir liar di kawasan sekitar Grand Indonesia itu.
 
"Misalnya saja ada sekitar 5.000 sepeda motor setiap hari yang parkir di sana maka pendapatannya ada Rp50 juta sehari, Rp1,5 miliar sebulan dan Rp18 miliar dalam setahun," sebutnya.

 

(ADN)

Sentimen: negatif (61.5%)