Sentimen
Positif (97%)
28 Nov 2022 : 08.32
Informasi Tambahan

Institusi: Indonesia Political Review

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait

Sinyal Dukungan Jokowi Disebut Kurang Etis, Kenapa?

28 Nov 2022 : 08.32 Views 17

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

Sinyal Dukungan Jokowi Disebut Kurang Etis, Kenapa?

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sosok pemimpin yang memikirkan rakyat terlihat dari muka dan rambutnya putih. Hal itu disampaikan Presiden saat menghadiri Gerakan Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, hari ini, 26 November 2022.
 
Akademisi dari Universitas Al-Azhar Jakarta sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut hal itu kurang etis. "Secara etik kurang pas, tapi politik tidak bicara etik karena memang aturannya tidak melarang. Dalam keadaan tertentu boleh-boleh saja," terang Ujang ketika dihubungi, Sabtu, 26 November 2022.
 
Ujang menambahkan walaupun memberikan dukungan tidak salah, tetapi jangan sampai pemberian dukungan itu menggunakan fasilitas negara. Ujang menjelaskan kepentingan negara tidak boleh digunakan untuk mendukung kepentingan politik pihak tertentu.

-?

- - - -
"Secara etik tidak bagus karena sudah memihak dikhawatirkan infrastruktur negara digunakan," terang Ujang.
 
Presiden beberapa kali memberikan sinyal dukungan pada sejumlah sosok yang diyakini akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden 2024. Selain Ganjar, pada saat hadir di HUT Partai Perindo beberapa waktu lalu, Jokowi juga menyebut sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
 
"Seperti biasa Jokowi endorse sana-sini. Ada Prabowo di acara Perindo lalu saat ini endorse Ganjar. Jokowi akan sebut semua nama. Nanti akan sebut Puan Maharani (Ketua DPR RI). Tapi saya melihat Jokowi itu kelihatannya dukungan ke Ganjar," ucap Ujang.
 
Meski demikian, Ujang mengatakan dinamika politik dapat berubah. Sebab dukung-mendukung calon presiden masih berposes hingga menjelang Pemilihan Umum 2024.
 

(ADN)

Sentimen: positif (97.7%)