Dulur Ganjar Pranowo Inginkan Anggaran Pilpres Lebih Hemat dengan 2 Kandidat Capres

13 Nov 2022 : 00.40 Views 22

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Dulur Ganjar Pranowo Inginkan Anggaran Pilpres Lebih Hemat dengan 2 Kandidat Capres

ANGGARAN pemilihan presiden pada 2024 didorong lebih hemat. Salah satunya diungkapkan Dulur Ganjar Pranowo (DGP).

DGP mendorong agar pemilihan presiden (Pilpres) 2024 cukup dua poros
atau dua pasang calon. Dengan hanya dua poros, maka anggaran pemilihan
bisa dihemat, termasuk dapat mengurangi potensi politik identitas.

Dewan Pembina DGP, Brigjen Pol (Purn) Victor Simajuntak mengatakan, dua
poros pada Pilpres 2024 penting agar pemilihan tak perlu berlarut dab lebih dari satu putaran. Selain itu, politik identitas yang kerap muncul bisa diminimalkan jika pilpres hanya diikuti dua pasang calon.

"Kalau menjadi tiga poros kita tidak menghendaki, karena akan banyak masalah, terutama politik identitas dan pemborosan anggaran yang tidak perlu. Toh dua poros pun demokratis, kan yang berhak mengajukan calon partai. Kalau partai berkompromi supaya bisa 20%, itu sudah demokrasi," ujar Victor Simajuntak di Bandung, Jumat (11/11).

Dikatakan Viktor, pihaknya akan terus mengupayakan agar Pilpres 2024
hanya ada dua pasang calon. Salah satunya dengan terus menyosialisasikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar elektabilitasnya kian melambung hingga dipilih menjadi calon presiden (Capres) di 2024.

"Kalau potensi menangnya besar maka partai akan memilih Ganjar Pranowo
karena itu akan berpengaruh kepada pertambahan suara DPR untuk
membesarkan partai. Kalau elektabilitas Ganjar Pranowo tidak tinggi
partai tidak akan melirik, tapi sekarang elektabilitasnya tinggi," kata
dia.

Viktor meyakini Ganjar Pranowo pada akhirnya akan diusung sebagai capres di Pilpres mendatang. Pasalnya, saat ini dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah tersebut mulai bermunculan dari sejumlah kalangan di berbagai daerah, termasuk para ulama.

"Yang sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo seluruh ulama di Sumbar,
Banten, Sulsel, di mana daerah ini Jokowi kalah telak. Kalau bisa kita
ambil, Ganjar 70% sudah presiden karena di Jateng beliau sudah 80%. Jatim mungkin 60%. Nah Jabar ulamanya sudah menyatakan mendukung Ganjar," beber Viktor.


Puan Maharani

Disinggung sikap PDI Perjuangan yang justru mendorong Puan Maharani
sebagai Capres, Viktor menganggap hal tersebut positif untuk
meningkatkan popularitas Ganjar Pranowo. Sebab dengan adanya dua figur
dari PDIP yang sama-sama dijagokan, maka relawan akan bekerja maksimal
mempopulerkan Ganjar Pranowo.

"Kalau hanya Ganjar yang dipopulerkan lalu Puan ga ada, ini tidak ada
persaingan, karena relawan itu bergerak dan bersemangat ketika ada pesaing. Sebenarnya Puan dan Ganjar sedang membesarkan PDIP, jadi dua-duanya positif," tuturnya.

Sementara itu, Pembina DPP DGP, Djasarmen Purba menerangkan, pihaknya
telah menyiapkan 12 nama yang cocok menjadi calon wakil presiden
(cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo. Pihaknya akan merekomendasikan 12 cawapres tersebut kepada partai politik pengusung Ganjar Pranowo.

Ke-12 kandidat Cawapres tersebut di antaranya, Erick Thohir, Budi Waseso, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Anton Charliyan, Yenny Wahid, Sisi Pudjiastuti, KH Marsudi Syuhud, Muhaimin Iskandar, Mahfud MD, Luhut Binsar Pandjaitan dan TB Hasanuddin.

"Jadi, siapa pun cawapresnya, Ganjar Pranowo presidennya. DGP akan
menyuarakan itu di mana-mana, harga mati," tegas Djasarmen.

Djasermen menilai, kandidat cawapres tersebut bisa dipilih sesuai tujuan pembangunan Indonesia ke depan, baik politik, ekonomi maupun pertahanan.

Sebagai contoh, Erick Tohir sebagai menteri BUMN memenuhi elektabilitas
tinggi dan kekuatan logistik. Dia juga tentang ekonomi makro dan
mikro.

"Sekarang untuk membangun Indonesia ke depan apa yang paling penting?
Apakah bidang ekonomi, politik, pertahanan. Silakan dipilih. Kalau
ditentukan sekarang, gak ada gunanya 12 nama ini. Silakan dipilih," katanya. (N-2)

Sentimen: positif (99.9%)