PIKIRAN RAKYAT - Pakar mikro ekspresi Kirdi Putra menyoroti reaksi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat diminta membuka masker oleh ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat di persidangan.

Menurut Kirdi, permintaan buka masker terkesan sederhana. Tetapi, yang menarik adalah keraguan masyarakat apakah yang ditangkap dan muncul di media itu benar-benar Putri Candrawathi atau pengacaranya.

“Bisa jadi, rumor itu juga ‘mempengaruhi’ dari ibunya Yosua (Brigadir J). Sehingga, dia pun mikir gue pingin tahu nih orang beneran gak sih, jangan-jangan kan gitu. Sah-sah saja buat saya, akhirnya misteri itu terungkap bahwa beneran itu Bu Putri,” jelas Kirdi Putra di kanal YouTube Uya Kuya TV.

Selain itu, Kirdi menilai jika orangtua Brigadir J butuh keadilan. Mereka ingin para terdakwa bisa dikenali publik.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Kembali Jalani Sidang Hari Ini Dengan Agenda Mendengar Keterangan 13 Saksi

“Secara psikologis ketika kita menutupi wajah, artinya orang lain gak bisa ngelihat kita secara utuh dari wajah,” kata dia.

Permintaan buka masker dinilainya jadi ‘pukulan psikologis’ bagi Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo. Dari ekspresi wajah Kirdi melihat, kedua terdakwa merasa sebal saat diminta membuka masker. Ia tidak menilai keduanya marah. Karena, jika marah bibirnya lebih mengencang.

“Itu agak mengencang tapi nggak dalem. Sementara bagian sini (dahi) ada kerutan. Tapi, ini marah 30 persen gitu. Tapi, itu bahwa gak nyaman, kesal, iya,” ucapnya.

Baca Juga: Kebohongan Ferdy Sambo Terungkap Lagi, Tidak Pernah Ikut Tes PCR

Lebih lanjut ia menjelaskan, ada sentakan ringan dari sisi Putri, tetapi ia tidak mau menyimpulkan bahwa itu adalah ekspresi terkejut karena wajahnya tertutup masker. Tampak wajah ketidaksukaan pada Putri saat diminta membuka masker. Ia mengungkapkan, amarah Ferdy Sambo lebih besar dari sang istri.

“Sambo (lebih besar amarahnya), karena kalau misalnya yang menarik sebetulnya nanti akan sampai ke sana juga ya. Akan ada pada satu titik di mana harusnya kalau kita tetap fokus di kasus pelecehan, pusat perhatian harusnya kan Bu Putri,” katanya.

“Tapi, kalau kita lihat berdasarkan ekspresi dan pola yang ditampilkan, saya melihat justru FS yang di tengah,” tuturnya.

Lalu, Kirdi menyoroti raut wajah Ferdy Sambo saat ayah Brigadir J mengibaratkan anak Sambo yang ia bunuh. Saat itu, ekspresi Sambo digambarkan Kirdi menyeringai dan bibirnya agak tertutup. Sebenarnya, Sambo merasa sakit.

“Sakit tuh bisa dua ya, secara mental atau secara fisik. Berarti dia terpukul sebetulnya dengan kata-kata itu, berasa buat dia, ngerasain sakitnya,” ujar dia.***