Sentimen
Positif (100%)
8 Nov 2022 : 10.52
Informasi Tambahan

Institusi: UGM, DUDI

Kab/Kota: Yogyakarta, Bantul

Tokoh Terkait

SV UGM Gelar Seminar Nasional Transformasi Digital untuk Hilirisasi Produk Penelitian

8 Nov 2022 : 10.52 Views 16

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

SV UGM Gelar Seminar Nasional Transformasi Digital untuk Hilirisasi Produk Penelitian

Krjogja.com - BANTUL - Isu digitalisasi menjadi hal penting yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian. Tersedianya akses dan layanan yang mudah dijangkau dapat mendorong keunggulan kompetitif dari suatu industri atau pelaku usaha.

Kondisi digitalisasi ini juga telah mengubah pola perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan. Kepercayaan masyarakat terhadap teknologi digital menjadi potensi yang perlu dipenuhi oleh industri.

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) melakukan bentuk kegiatan pendidikan vokasi melalui Seminar Nasional Teknologi Terapan 2022 di Hotel Grand Rohan Yogya, Sabtu (05/11/2022). Dengan tema ‘Transformasi Digital untuk Hilirisasi Produk Penelitian Terapan yang Berdaya Saing Tinggi’ diharapkan seminar nasional ini dapat menjadi forum untuk mempertemukan antara akademisi, praktisi, pemerintah dan industri dalam mewujudkan cita-cita membangun negara melalui media sharing penelitian terapan.

Seminar nasional ini menghadirkan tiga pembicara yakni Plt Direktur Perumusan Kebijakan Riset Teknologi Inovasi (PKRTI), Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Ir. Dudi Hidayat, M.Sc., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., dan Direktur Life Media Yogyakarta Eka Indarto, S.T., M.Eng.

Dudi Hidayat dalam pemaparannya menyampaikan pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menjadi salah satu dari empat pilar pembangunan Indonesia menuju 2045. Dalam hal ini peningkatan sumbangan iptek dalam dalam pembangunan merupakan salah satu sasaran yang akan dituju.

“Untuk mewujudkannya ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni adopsi dan penerapan iptek, kemandirian dan kemampuan iptek. Ditunjang pula dengan kerjasama perguruan tinggi dengan pemerintah dan Swasta, serta pengembangan dana inovasi,” kata Dudi Hidayat.

Iptek berkedudukan sebagai modal dan investasi jangka pendek, menengah dan panjang pembangunan nasional. Sedangkan inovasi sebagai penghela pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kontribusi iptek dan inovasi, terciptanya ekosistem inovasi nasional yang mampu berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi 5,4% - 6%. Inovasi adalah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan atau sosial,” imbuhnya.

Penerapan iptek dilaksanakan untuk mendorong inovasi sebagai upaya peningkatan produktivitas pembangunan, kemandirian dan daya saing bangsa. Sedangkan transformasi digital berperan mempercepat dan mengefisienskan mekanisme kolaborasi.

Harus diakui untuk menuju transformasi digital bangsa ini masih cukup tertinggal dengan negara lain. Keadaan saat ini literasi digital masyarakat masih rendah, serta tidak meratanya ketersediaan infrastrutur telekomunikasi menyebabkan terjadinya kesenjangan digital.

“Selain itu biaya akses internet masih belum terjangkau bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Juga belum adanya digital leadership,” jelasnya.

Eka Indarto dalam seminar ini memberikan nilai dan makna baru pada internet. Menurutnya internet saat ini dipercaya sebagai teknologi dan sistem yang paling cepat membangun perubahan.

“Kecepatan adaptasi masyarakat dalam pemanfaat digital merupakn modal kekuatan dan meningkatkan daya saing. Identifikasi kebutuhan ekosistem dan dampak yang diproyeksikan mendorong inovasi dari unorganized sector menuju organized sector,” jelasnya.

Pada awalnya internet tujuannya hanya untuk meningkatkan volume data yang bergerak melalui jaringan. Namun dengan semakin pentingnya aplikasi realtime seperti konferensi video dan game online, yang sekarang paling penting adalah mengurangi latensi atau waktu yang diperlukan untuk memindahkan data di seluruh jaringan.

Kuwat Triyana menyampaipkan penelitian yang baik harus tepat waktu, hasilnya akurat, datanya valid dan alanisis mendalam. Selain itu juga harus kolaboratif, pendanaan dan infrastruktur memadahi, publikasi di jurnal bereputasi.

Penelitian yang sedang dikembangkan yakni pengembangan sensor atau bio dan chemosensor, electronic nose dan electronic tongue. Bio dan chemosensor berbasis quartz crystal microbalance (QCM), dengan target utama untuk mendapatkan sensor yang reproducible, high sensitivity dan high selectivity

“Bio dan chemosensor berbasis membrane selective ion berbasis polymer/lipid, dengan target utama untuk mendapatkan sensor yang reproducible, high sensitivity dan high durability,” jelasnya. (*)

Sentimen: positif (100%)