AKURAT.CO Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ditembak pada unjuk rasa pada Kamis (3/11). Seorang pejabat dari partainya pun menyebutnya sebagai upaya pembunuhan.

Dilansir dari CNN, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan yang mengenai kaki Khan, menurut pemimpin senior Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) Asad Umar. Mantan kapten kriket itu langsung dilarikan dari lokasi unjuk rasa di luar kota Gujranwala menuju Lahore untuk dirawat. Tembakan tersebut juga melukai setidaknya 3 orang lainnya.

Pada 21 Oktober, Komisi Pemilu Pakistan (ECP) merekomendasikan agar Khan didiskualifikasi dari jabatan politik selama 5 tahun. Langkah ini diyakini akan semakin memperpanas ketegangan politik negara tersebut.

baca juga:

Kepala ECP Sikandar Sultan Raja menyatakan Khan didiskualifikasi karena terlibat dalam 'praktik korupsi'. Menurut ECP, keputusannya didasarkan pada alasan bahwa Khan telah membuat pernyataan palsu dalam laporan penjualan hadiah yang dikirim kepadanya oleh para pemimpin Arab Saudi dan Dubai saat menjabat.

Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya pada bulan April, menyusul klaim pemerintahan yang buruk dan salah urus ekonomi. Sejak itu, ia berulang kali mengeklaim tanpa bukti bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengatur penggulingannya. Tuduhan Khan pun dijadikan inti dalam demonstrasi yang ia kobarkan di seluruh Pakistan sebagai upaya untuk kembali berkuasa.

Klaimnya telah menyentuh generasi muda dengan meningkatnya sentimen anti-AS dan antikemapanan yang didorong oleh meroketnya biaya hidup akibat krisis.

Ini bukan pertama kalinya politisi Pakistan diserang. Mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dibunuh pada 27 Desember  2007 dan Perdana Menteri Yousaf Raza Gillani selamat dari upaya pembunuhan pada 2008. []