Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PTPN IV
Warga Sidamanik Tolak Konversi Kebun Teh ke Lahan Sawit, Khawatir Jadi Biang Banjir dan Longsor
Tempo.co
Jenis Media: Nasional
TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menolak konversi tanaman teh ke kelapa sawit oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV. Berlian Saragih, warga Sidamanik, mengatakan konversi lahan tersebut telah menyebabkan munculnya berbagai kerusakan lingkungan, seperti banjir dan longsor.
"Sepanjang yang kami ketahui, izin konversi tanaman teh ke sawit itu pun belum pernah ada," ucapnya kepada Tempo, Senin, 24 Oktober 2022.
Sebagian area dari total 275 hektare lahan kebun teh di Sidamanik ditanami sawit oleh PTPN IV. Berlian mengatakan ada enam area lahan kebun teh di Simalungun yang masuk dalam perencanaan konversi. Keenam titik itu mencakup Bah Butong, Bah Birong Ulu, Kasindir, Marjanji, dan Tobasari.
Tiga dari area kebun itu, yakni di wilayah Kasindir, Marjanji, dan Bah Birong Ulu sudah sepenuhnya dikonversi menjadi lahan sawit. Adapun sebagian kecil kebun teh di Bah Butong sudah dikonversi menjadi tanaman sawit sejak 2011. Masyarakat menolak kelanjutan konversi tersebut dan telah mengirim surat kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun.
"Penolakan pada 2011 itu dilakukan karena masyarakat sudah melihat dampak buruk yang nyata setelah tanaman sawit itu dewasa, yaitu banjir dan longsor," ucapnya.
Selain bencana, konversi telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur pada sawah dan ladang masyarakat. Selain itu, warga cemas lantaran kebun tersebut berada di area ketinggian 500-800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Berlian melanjutkan, PTPN IV kembali melanjutkan konversi lahan pada tahun ini tanpa mengindahkan teguran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Simalungun. Karena itu, warga Sidamanik menyatakan sangat menyesalkan tindakan Badan Usaha Milik Negara tersebut.
"Sikap seperti ini hanya memikirkan keuntungan tanpa mempedulikan dampak buruk dari tindakannya," kata dia.
Kini masyarakat Simalungun, tuturnya, tengah berjuang agar tiga area kebun teh yang tersisa, yaitu Sidamanik, Tobasari, dan Bah Butong, bisa diselamatkan dari konversi tersebut. Warga juga sudah menyurati Bupati Simalungun untuk mempertanyakan pembiaran itu, namun Berlian mengaku belum menerima tanggapan apa pun.
Selanjutnya, penjelasaan dari PTPN IV....
Sentimen: negatif (98.1%)