Sentimen
Positif (88%)
25 Okt 2022 : 12.13
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

Airlangga: Transisi Energi Harus Terjangkau dan Bisa Diakses Semua Orang

25 Okt 2022 : 12.13 Views 24

Tempo.co Tempo.co Jenis Media: Nasional

Airlangga: Transisi Energi Harus Terjangkau dan Bisa Diakses Semua Orang

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia berfokus mempercepat transisi energi dengan mengoptimalkan bauran energi baru terbarukan atau EBT. Isu tersebut diangkat menjadi salah satu topik dalam Presidensi G20 Indonesia yang digelar pada 15-16 November 2022 di Bali.

“Namun, transisi energi harus terjangkau dan dapat diakses oleh semua orang,” ujar dia dalam acara virtual Himpuni, Selasa, 25 Oktober 2022.

Menurut Airlangga, Indonesia memiliki target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060--bahkan lebih cepat. Dia berharap masyarakat mendukung komitmen tersebut agar target itu tidak meleset.

“Kami menyatakan lebih ambisius untuk pengurangan emisi dalam peningkatan terbaru yang diajukan NDC Indonesia, 31,89 persen melalui usaha kita sendiri dan 42,2 persen dengan dukungan atau bantuan internasional,” kata Airlangga.

Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Harga Minyak Anjlok di Bawah Nol Dolar

Sejalan dengan transisi energi bersih di Indonesia, kata dia, industri harus percaya pada penelitian dan pengembangan serta akuisisi teknologi dan investasi. Sehingga, Indonesia dapat mengurangi gas rumah kaca dan menghindari kelaparan parah dan anomali cuaca di dunia.

Airlangga menyadari transisi energi memiliki tantangan dari sisi ekonomi karena tingginya kebutuhan investasi. Sehingga, transisi energi ini selain untuk mengurangi intensitas karbon juga diharapkan dapat menguntungkan bagi rumah tangga.

“Untuk mendukung tujuan tersebut, pemerintah telah menyiapkan beberapa skema termasuk di bidang carbon pricing and carbon trading,” ucap dia.

Menurut dia, investasi hijau terbukti lebih efektif. Dengan meminimalkan penggunaan bahan organik pengganti plastik, perlahan-lahan masyarakat akan mengubah pola pikirnya. “Dan akan mempertahankan mimpi untuk tetap bersih dan kehidupan yang lebih berkelanjutan,” tutur Airlangga.

Dia pun menjelaskan dunia akan menghadapi krisis multidimensi perfect storm atau badai sempurna karena Covid-19, konflik Ukraina-Rusia, peningkatan biaya hidup, perubahan iklim, serta krisis pangan dan energi. Menurut dia, tantangan tersebut akan dihadapi semua negara, termasuk Indonesia, sehingga perlu pelbagai langkah untuk menghadapinya.

“Dunia sedang menunggu Presidensi G20 Indonesia untuk mengambil tindakan berani untuk mengatasi tantangan global,” ujar dia.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun, Permintaan Impor BBM dari Cina Tertekan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

Sentimen: positif (88.9%)