Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ular
Kab/Kota: Kebumen, Temanggung
Gerakan Pengendalian Hama Diluncurkan di Temanggung
Krjogja.com
Jenis Media: News

Gerakan pengendalian hama untuk peningkatan produktivitas pertanian. Foto: Zaini
Krjogja.com - TEMANGGUNG - Gerakan Pengendalian (Gerdal) serentak hama penyakit tanaman padi dan cabai diluncurkan pemerintah Kabupaten Temanggung. Gerdal ini diawali dari Desa Kebumen Kecamatan Pringsurat yang lantas menyebar ke 20 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut.
Gerdal di Desa Kebumen dengan lingkup 13 hektar yang diolah oleh empat kelompok tani, yaitu Tekad Makmur, Manunggal 1, Manunggal 2, dan Makarti. Dalam pengendalian ini, diutamakan dengan musuh alami, obat olahan non kimia perusahaan dan yang terakhir dengan obat kimia perusahaan.
Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan teknologi pada dunia pertanian berkembang dan maju pesat, maka itu penyuluh pertanian harus melakukan update ilmu pengetahuan untuk kemudian ditransfer pada petani.
"Penyuluh harus rajin menemui petani guna memberikan penyuluhan," kata Al Khadziq, Selasa (1/11).
Dia mengatakan penyuluh menjadi salah satu ujung tombak pemerintah dalam peningkatan kapasitas petani. Petani yang mahir dan andal diharapkan mampu untuk mengolah lahan dan memanen komoditas yang ditanam secara optimal di tiap musim.
"Padi, jagung, cabai, dan sayuran seperti kobis, bawang merah, dan bawang putih, hasilnya akan memuaskan, berkualitas baik, bila petani punya kapasitas yang unggul," kata dia.
Dia mengatakan sebenarnya tidak ada alasan, pertanian di Kabupaten Temanggung mengalami kemunduran, dengan modal tanah yang subur dan pengetahuan petani yang memadai, serta pekerja keras.
Disampaikan ancaman yang ada selama ini adalah organisme pengganggu tanaman (OPT) yang tidak terkendali. Melalui gerdal diharapkan OPT dapat dikendalikan dan panen bisa melimpah dengan harga tinggi, maka itu geral harus konsisten dan berkelanjutan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Joko Budi Nuryanto mengatakan OPT harus dikendalikan sejak dini agar tidak menjadi hama. Pengendalian terbaik dengan musuh alami mereka atau predator alami, hanya saja diakui kadang tidak ada keseimbangan. Maka itu pelu menyeimbangkan alam.
"Predator alami berkurang karena perburuan, semisal ular dan burung hantu yang memakan tikus. Atau burung tertentu yang memakan wereng," kata dia, sembari mengatakan penyemprotan obat kimia diperlukan jika terpaksa.
Anggota DPRD Kabupaten Temanggung Badrun Mustofa mengatakan permasalahan pertanian sangat komplek, dan yang diperlukan dalam pemberantasan hama adalah dengan perbaikan alam, atau dengan istilah pengendalian. Bagaimanapun organisme itu dibutuhkan alam, yang diperlukan adalah dikendalikan.
"DPRD mendukung pengendalian organisme pengganggu tanaman. Tiap tahun ada anggaran untuk pengendalian yang dikelola DKPP," kata dia. (Osy)
Sentimen: positif (98.4%)