Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyarankan Anies Baswedan untuk berduet dengan tokoh nasionalis dan militer.

Hal tersebut menurutnya akan melengkapi mantan menteri pendidikan tersebut yang dinilai sudah memiliki kualitas agamis.

Baca Juga: Jangan Jadi Next Jokowi, Anies Baswedan Harus Lihat Dulu Kinerjanya: Mendingan Gak Usah Nyapres...

Dengan paket agamis-nasionalis, tutur Jamaluddin, diyakini mampu mendongkrak elektabilitas duet tersebut. Sebab, duet itu bisa mengakomodir suara dari berbagai kalangan.

“Dengan begitu akan berpeluang memperkuat stabilitas politik dan elektabilitas di Pilpres 2024,” tutur Jamiluddin.

Terkait dengan PKS yang sudah menyodorkan Ahmad Heryawan, Jamaluddin mengaku cukup pesimistis.

Sebab ia menilai mantan Gubernur Jawa Barat tersebut kurang cocok jika disandingkan dengan Anies.

Baca Juga: Tak Mau Ada Elite Megawati, Anies Baswedan Mana Bisa Dijodohkan Sama Puan Maharani: Sudah Cukup...

Menurut Jamaluddin, politikus yang akrab disapa Aher itu tidak cukup memenuhi tiga kriteria cawapres yang dibutuhkan Anies Baswedan.

Tiga kriteria itu yakni, mampu berkontribusi memenangkan pemilu, perkuat stabilitas politik, dan mampu membantu menjalankan pemerintahan.

“Aher tidak memenuhi kriteria Anies Baswedan itu,” kata dia.

Baca Juga: Belum Putuskan AHY atau Aher, Harapan Anies Baswedan Jadi Next Jokowi Terancam: Jadinya Malah...

Menurut Dosen Universitas Esa Unggul itu, dari tiga kriteria yang diinginkan Anies itu, ada dua kriteria yang tidak bisa dipenuhi Aher.

“Dari tiga kriteria itu, ada dua kriteria yang sulit dipenuhi Ahmad Heryawan. Pertama, ia belum memiliki elektabilitas,” ucapnya.

Hal itu terbukti dengan belum munculnya nama sosok yang akrab disapa Aher itu dalam berbagai hasil survei.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa tingkat keterpilihan Aher sebagai cawapres masih cukup rendah.

Baca Juga: Walau Cocok Jadi Duet, Anies Baswedan dan Aher Gak Akan Bisa Tenang, Eks Anak Buah AHY: Harus Ada...

“Jadi, kalau Anies dan Ahmad Heryawan berpasangan, maka ketertarikan dari nasionalis tidak terakomodir,” tandasnya.

Baca Juga: Perluas Jangkauan Nasabah, BRI Andalkan Holding Ultra Mikro

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan Fajar.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Fajar.co.id.