Sentimen
Positif (48%)
22 Okt 2022 : 09.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Malang

Siswa SD dan SMP di Surabaya Dibebaskan dari PR, Wali Kota: Jangan Bebani Anak dengan Tugas yang Menumpuk

22 Okt 2022 : 09.35 Views 25

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Siswa SD dan SMP di Surabaya Dibebaskan dari PR, Wali Kota: Jangan Bebani Anak dengan Tugas yang Menumpuk

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menghapuskan Pekerjaan Rumah (PR) bagi siswa sekolah.

Nantinya, siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya akan terbebas dari tugas yang biasanya diberikan guru setelah mata pelajaran selesai.

Hal itu dilakukan guna mengurangi beban anak-anak yang kerap disibukan dengan tugas-tugas pelajaran yang menumpuk.

Kebijakan penghapusan PR ini akan berlaku mulai 10 November 2022, untuk seluruh SD dan SMP negeri se-Surabaya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Hapus Pemberian PR untuk Siswa SD dan SMP Mulai 10 November 2022

Dengan adanya kebijakan tersebut, diharapkan anak tidak terbebani dengan tugas-tugas pelajaran yang menumpuk.

Sebagai gantinya, pendidikan karakter bagi para siswa di rumah dan di lingkungan sekitarnya akan lebih diutamakan.

Pendidikan karakter itu dapat berupa interaksi dengan orangtua, mengaji/mempelajari kitab suci masing-masing secara bersama-sama, dan sebagainya.

"Resmi kita hapuskan pemberian pekerjaan rumah (PR) bagi pelajar SD dan SMP. Efektif mulai 10 November 2022," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Jumat, 21 Oktober 2022.

Baca Juga: Nikita Mirzani Restui Hubungan Anaknya dan Putra Olla Ramlan: Sean Cakep, Anaknya Baik

Dia menuturkan bahwa pemberian PR untuk siswa SD dan SMP nantinya akan mengutamakan pendidikan karakter.

Bukan berupa soal, PR yang akan diberikan lebih melibatkan siswa pada aktivitas sehari-hari di lingkungan rumah mereka.

"Di rumah dan lingkungan sekitar, “PR”-nya diutamakan pendidikan karakter," ucap Eri Cahyadi.

"Misalnya, membantu orangtua. Atau bila ada teman yang sakit, dijenguk bareng-bareng. Kalau ada kegiatan pentas seni kampung, pelajar bisa ikut jadi panitia. Itulah PR-nya," tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @ericahyadi_.

Baca Juga: Reyvano Dwi, Korban Gugur ke-134 Tragedi Berdarah Stadion Kanjuruhan Malang

Masyarakat Surabaya pun tampaknya menyambut baik kebijakan yang akan diberikan kepada siswa SD dan SMP tersebut.

Mereka juga berharap akan ada kebijakan lain yang dibuat untuk meringankan jadwal sekolah para siswa.

"Agree (setuju)!! Pendidikan bukan hanya aspek akademik, but so many more kids need to learn (tapi banyak hal yang perlu dipelajari anak-anak).. pendidikan karakter, soft skill, team work, resiliensi, lainnya," kata aun @m*dia**ay*_.

"Semoga untuk SMA segera menyusul nggih pak," ucap akun @k***aa_mik***aa.

"Yang penting pulangnya pak jangan terlalu sore...yang jadwal ngajinya sore biar gak kemepeten...ya sekolah ya ngaji..dunia dapat akhirat dapat," tutur akun @lutf**wa.***

Sentimen: positif (48.5%)