Sentimen
Undefined (0%)
2 Sep 2025 : 18.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Dampak Aksi Massa, Pasar Gede Solo Jadi Lebih Sepi Pengunjung

2 Sep 2025 : 18.20 Views 16

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Dampak Aksi Massa, Pasar Gede Solo Jadi Lebih Sepi Pengunjung

Esposin, SOLO — Pedagang Pasar Gede Solo mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung lantaran sempat ada aksi massa berujung kericuhan pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025).

Pantuan Espos, Selasa (2/9/2025), aktivitas pedagang di Pasar Gede Solo berjalan seperti biasa. Para pedagang menunggu pembeli datang. Sedangkan pengunjung tampak keluar-masuk Pasar Gede. Ada yang membeli buah atau sekedar lewat. 

Salah satu pedagang, Bela Sunarti, mengatakan meski masih ada pengunjung di Pasar Gede Solo, jumlahnya tidak sebanyak biasanya. Selain itu, menurutnya saat ini masih ada kekhawatiran dari para pedagang akan ada kejadian serupa. 

Ia mengatakan hal ini disebabkan suasana waswas karena ada isu Solo belum kondusif. Hal ini membuat para pengunjung ragu untuk datang. Akibatnya, ia pun terpaksa menutup kiosnya lebih awal daripada biasanya.

“Ada pengurangan [pendapatan], jadi waswas. Pengunjung pun ada yang bilang, ‘Mbak, datangnya ragu,’ karena ada gosip demo. Jadi kita tutupnya lebih awal, yang harusnya jam 5 sore, kami jam 3 sore sudah tutup,” ujar Bela ketika ditemui Espos di Pasar Gede Solo, Selasa (2/9/2025).

Ia memperkirakan dampak penurunan omzet dagangannya cukup besar, mencapai sekitar 70-75 persen. Menurutnya, dampak paling terasa dialami oleh pedagang grosir yang berjualan di pinggir jalan dan para pembeli eceran yang mengurangi jumlah belanjaannya karena khawatir.

"Bahkan yang eceran, biasanya beli 30-50 kilogram, sekarang hanya 10 kilogram karena takut. Kalau ditanya ada dampaknya, pasti ada," tambahnya.

Bela juga menyayangkan insiden kericuhan tersebut. Ia mengatakan gas air mata dari aparat sempat terasa sampai ke area dalam pasar. Ia berharap penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara damai tanpa merusak fasilitas umum.

“Harapannya kalau menyampaikan aspirasi, lebih baik dengan dialog. Tidak merusak fasilitas. Semoga bisa dimusyawarahkan,” tuturnya.

Senada dengan Bela, pedagang lain bernama Dwi Andini juga membenarkan adanya penurunan jumlah pengunjung sejak kericuhan terjadi, bahkan saat akhir pekan.

Dwi mengungkapkan kekhawatiran mendalam jika kondisi chaos terus berlanjut. Ia mengatakan situasi akhir pekan kemarin sudah cukup membuat takut warga untuk keluar rumah pada malam hari. Ia berharap kondisi semakin membaik.

“Saya pribadi cukup khawatir. Takutnya kalau kejadian seperti 98 itu terlalu chaos. Harapannya semoga cepat reda dan membaik, terus aman-aman saja, dan pemerintahnya melek soal semua tugas-tugasnya,” katanya.

Sentimen: neutral (0%)