Sentimen
Informasi Tambahan
Event: CFD
Hewan: Ayam
Institusi: HIPMI
Kab/Kota: Sragen
Kasus: Balap Liar
Aksi Demo Tak Pengaruhi Ekonomi di Sragen, 6 Investor Asing Jalan Terus
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SRAGEN--Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang berujung pada aksi anarkistis yang dilakukan sekelompok orang di sejumlah daerah di Tanah Air tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian di Sragen. Sejumlah investor asing juga masih bertahan dan melanjutkan investasinya di Sragen.
Penjelasan itu diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Dwi Agus Prasetyo, kepada Espos, Selasa (2/9/2025). Dia mengungkapkan adanya banyak aksi demonstrasi di sejumlah daerah yang berujung anarkistis tidak berdampak signifikan pada ekonomi Sragen.
Dia mencermati selama ini tidak ada pembatasan toko-toko untuk tutup dan sebagainya. Dia mengatakan semua aktivitas ekonomi masyarakat di Sragen berjalan normal seperti biasa dan kondusif.
"Puluhan orang yang ditangkap Polres Sragen itu setelah aksi di malam hari atau dini hari. itu bukan waktu untuk berunjuk rasa tetapi aktivitas anak-anak yang beraktivitas kurang positif. Sebelum ada demonstrasi di mana-mana itu di Sragen sering terjadi balap liar oleh para pemuda yang berkumpul, terutama pada Jumat malam," ujar dia.
Dia mengatakan massa yang terdiri atas anak-anak muda itu ada di sepanjang Beloran ke timur yang jumlahnya bisa puluhan sampai ratusan orang. Ketika muncul momentum demonstrasi, kata dia, mereka kemudian mengekspresikan ke arah yang negatif dan ikut-ikutan atau fear of missing out (FOMO).
Agus menyatakan secara umum ekonomi di Sragen kondusif, investasi asing masih jalan, investor tidak ada kendala. Para investor yang berproses masuk ke Sragen, kata dia, juga berjalan baik-baik saja dan tidak ada kendala.
"Investor yang membebaskan lahan seluas 5 ha juga masih berjalan. Mereka tidak membatalkan investasi atau pembelian lahan. Jadi tidak ada kekhawatiran dari para investor asing," ujar Agus.
Agus melihat pemikiran masyarakat sudah modern dan tidak khawatir dengan adanya demonstrasi. Dia menyatakan agenda car free day (CFD) di Sragen masih tetap berlangsung pada Minggu (31/8/2025) pagi, padahal pada Minggu dini hari banyak terjadi aksi massa.
Aktivitas car free night (CFN) dan aktivitas warga di Alun-alun Sragen pada Sabtu (30/8/2025) malam masih santai dan normal.
Agus menilai situasinya tidak mencekam tetapi seperti dibuat seolah-olah darurat. Orang-orang di Sragen, jelas dia, baik-baik saja.
Hingga Agustus 2025, Agus mencatat ada empat investor asing yang mengurus izin kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR) dan dua investor asing sudah melakukan pembelian lahan. "Jadi total ada enam investor. Ada yang bergerak di garmen, pabrik sepatu, pabrik percetakan mainan, hingga pemotongan ayam," ujar Agus.
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sragen, Syaifuddin, mengatakan adanya aksi demonstrasi secara makro memang tidak memengaruhi ekonomi di Sragen. Namun, secara mindset, lanjutnya, tetap ada pengaruhnya terhadap pelaku usaha.
Menurutnya, Sragen memang seksi untuk investasi karena memiliki dua exit tol dan upah minimum kabupaten (UMK) masih rendah.
"Kondisi sebelum marak demostrasi saja sebenarnya sudah berat, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Masa-masa yang sulit mencari uang sehingga banyak pelaku usaha yang menghemat biaya pengeluaran. Mereka menunda pengembangan usaha tetapi memilih bertahan dengan usaha yang dimiliki dan tidak menambah pinjaman," ujar dia.
Dia menerangkan situasi sebelum ada demonstrasi saja sudah sulit apalagi ditambah dengan adanya aksi demonstrasi sehingga sedikit banyak tetap berpengaruh, seperti di sektor manufaktur dan industri.
Sentimen: neutral (0%)