Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Honda, Yamaha
Kab/Kota: Solo, Sukoharjo
Kasus: kebakaran
3 Anak Tertangkap Bawa Bom Molotov di Solo Ngaku Terinspirasi Video di Medsos
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO – Tiga remaja yang ditangkap polisi karena kedapatan membawa bom molotov saat aksi demonstrasi di Gedung DPRD Solo, Senin (1/9/2025), mengaku terinspirasi dari video yang beredar di media sosial. Dari kejadian itu, polisi setidaknya mengamankan barang bukti 5 bom molotov yang siap digunakan.
Hal itu diungkapkan Wakapolresta Solo AKBP Sigit saat konferensi pers di Mapolresta Solo, Selasa (2/9/2025) siang. “Hari Senin, 1 September, sekitar pukul 16.00 WIB, di depan Gedung DPRD Kota Surakarta, anggota kami mengamankan tiga anak yang kedapatan membawa dua botol kaca dilengkapi sumbu kain berwarna biru yang disimpan di sepeda motor yang mereka gunakan,” jelas AKBP Sigit.
Tiga anak tersebut meliputi MS, 16, warga Pasar Kliwon, serta FIV, 15, dan MPP, 15, keduanya warga Mojolaban, Sukoharjo. AKBP juga menyebut hubungan antara ketiga remaja tersebut tidak dalam suatu organisasi melainkan hanya teman sepermainan semata. “Hasil interogasi, hubungan tiga orang anak itu hanya teman main, tidak ada kelompok-kelompok terorganisir atau yang sejenisnya,” tambahnya.
Mereka turut dalam aksi demonstrasi baik pada Jumat dan Senin karena terdorong paparan video yang masif dilihatnya belakangan hari. Termasuk pula, lanjut AKBP Sigit, antara ketiga remaja tersebut, komunikasi dilakukan melalui WhatsApp, tidak melalui pertemuan konsolidasi sebelumnya.
Begitu pun dengan pembuatan bom molotov tersebut, ketiga remaja mengetahui caranya dengan melihat video tutorial yang beredar di media sosial. “Baru kemudian mereka merakitnya sendiri di rumah,” kata dia.
Diketahui, MS sudah putus sekolah sejak lama. Sementara dua remaja lainnya, FIV dan MPP, saat ini masih bersekolah. Penangkapan bermula saat polisi yang mengamankan jalannya aksi massa pada Senin sore itu curiga terhadap sekelompok orang yang tiba di lokasi dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter Z putih dan Honda Karisma hitam.
Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB. Dari situ, kemudian polisi menggeledah mereka dan mendapati dua barang bukti yang disimpan di bawah jok motor. Kedua barang itu, lanjut AKBP Sigit, rencana mereka diisi dengan bensin untuk digunakan menyulut kericuhan.
“Di lokasi, petugas kami melakukan interogasi terhadap anak yang berhadapan dengan hukum tersebut. Diketahui bahwa mereka menyiapkan bom molotov yang sama yang disimpan di kawasan Pasar Kliwon,” tambahnya.
Polisi pun langsung menuju ke lokasi yang dimaksud. Di sana mendapatkan tiga botol kaca yang sudah dilengkapi sumbu kain berwarna biru. Jadi total barang bukti yang akan digunakan sebagai bom molotov berjumlah lima botol.
“Ketiga anak tersebut langsung di bawa ke Mapolresta Solo untuk diperiksa lebih lanjut oleh Satreskrim. Selain botol-botol tersebut, petugas juga mengamankan dua sepeda motor yang digunakan mereka,” jelasnya.
“MS ini terekam oleh petugas berada di lokasi kebakaran dan pelemparan batu yang terjadi di Gladag maupun di Gedung DPRD Solo lalu itu,” kata dia. Saat ini, polisi juga sedang mendalami otak di balik pembakaran di sejumlah tempat di Solo beberapa waktu lalu.
Akibat perbuatannya tersebut, ketiga anak yang berhadapan hukum itu disangkakan Pasal 187 jo 58 KUHP tentang percobaan dengan sengaja menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Sentimen: neutral (0%)