Fasum di Solo Rusak saat Aksi Massa, Perbaikan Pakai Belanja Tak Terduga Rp1,8 M
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO -- Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, mengatakan perbaikan fasilitas umum yang rusak saat aksi massa sejak Jumat (29/8/2025) lalu di Solo menggunakan dana dari pos Belanja Tidak Terduga (BTT). Nilainya Rp1,8 miliar.
Budi menjelaskan keputusan untuk menggunakan BTT telah disepakati bersama, mengingat kerusuhan tersebut merupakan kondisi darurat yang tidak diinginkan.
Ia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo ditunjuk sebagai penanggung jawab utama dalam pengelolaan anggaran untuk penanganan kondisi siaga darurat ini.
"Sudah disepakati untuk diambilkan dari BTT karena ini kan kondisi yang tidak kita inginkan. Jadi, bisa menggunakan anggaran BTT," jelas Budi ketika ditemui wartawan di DPRD Solo, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, BPBD Solo telah mengajukan anggaran awal sekitar Rp1,8 miliar kepada Wali Kota untuk perbaikan fasum yang rusak dalam aksi demo akhir pekan lalu. Dana ini diprioritaskan untuk kebutuhan penanganan darurat selama tiga hari hingga satu pekan ke depan.
Anggaran tersebut juga akan dialokasikan untuk perbaikan berbagai fasilitas umum di sepanjang jalan yang mengalami kerusakan. "Yang diajukan ke Wali Kota baru sekitar Rp1,8 miliar. Di antaranya untuk beberapa tindakan yang terkait perusakan fasilitas umum di Kota Surakarta," tambahnya.
Sementara itu, untuk kerusakan yang lebih berat dan kebutuhan penataan tempat kerja darurat akan dilakukan penghitungan lebih lanjut. Anggaran untuk penanganan kerusakan berat ini akan diajukan melalui mekanisme pergeseran anggaran dari BTT ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait setelah proses penghitungan terperinci selesai dilakukan.
Meski begitu, anggaran tersebut terbilang kecil jika dibandingkan total kerugian akibat kericuhan aksi massa tidak dikenal di Kota Solo pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025) lalu yang ditaksir mencapai Rp13,8 miliar.
"Kemarin data dari Pak Sekda, sekitar, hampir, ya kurang lebih, dari seluruhnya, CCTV, fasum, fasos, dan lain-lain, sekira-kiranya baru estimasi awal itu, sekitar Rp13,8 miliar," ujar Wali Kota Solo, Respati Ardi, saat diwawancarai wartawan di UNS Solo, Senin (1/9/2025) siang.
Respati mengakui kerugian sebanyak itu terbilang cukup besar dan sangat terasa bagi Solo. Bahkan dengan anggaran sebanyak itu, menurut dia, seharusnya cukup untuk membangun sekolah baru. "Setara membangun sekolah. Jadi kita turut prihatin atas kerugian itu. Semoga kita bisa recovery secepatnya," harap dia.
Sentimen: neutral (0%)