Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Karanganyar
Tokoh Terkait

Rober Christanto
Karanganyar Tampilkan Sedap Betul Jamuku di Kompetisi Inovasi Daerah Jateng
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KARANGANYAR--Tim Inovasi Daerah Kabupaten Karanganyar mengikuti tahapan penilaian dan presentasi dalam ajang Kompetisi Inovasi Daerah Jawa Tengah 2025 pada Selasa (2/9/2025).
Penilaian dan presentasi dilakukan secara daring di Sambernyawa Information Center (SIC) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Karanganyar.
Presentasi dilakukan langsung oleh Bupati Karanganyar Rober Christanto yang dihadiri Ketua TP PKK Farida Rober Christanto, jajaran Dinas Kesehatan, Tim Inovasi “Sedap Betul Jamuku”, Baperlitbang, Diskominfo, serta perwakilan dari Puskesmas Colomadu I.
Pada kesempatan tersebut, tim inovator menjalani tahap presentasi dan wawancara di hadapan dewan juri, untuk memperebutkan posisi 10 besar inovasi terbaik yang akan mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah.
Bupati Karanganyar, Rober Christanto, memaparkan inovasi unggulan daerah berjudul “Sistem Digital Platform Bantu Pasien TBC Lancar Dapatkan Jaminan Kesehatan (Sedap Betul Jamuku)”.
Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan layanan kesehatan publik dengan mengendalikan kasus Tuberkulosis (TBC) dan memastikan pasien memiliki jaminan kesehatan yang aktif.
“Inovasi ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor, yang melibatkan pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, Diskominfo, BPJS Kesehatan, Dinas Sosial, puskesmas, rumah sakit, klinik, kader kesehatan, hingga masyarakat,” jelas Bupati.
Inovasi “Sedap Betul Jamuku” sebelumnya secara resmi diluncurkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar pada Rabu (28/5/2025) di Ruang Derkuku, Kantor Bupati Karanganyar.
Bupati menyampaikan program ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat layanan kesehatan digital di Karanganyar, serta menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam menanggulangi penyakit TBC, yang hingga kini masih menjadi tantangan kesehatan nasional.
Melalui platform digital ini, pasien TBC dapat dengan cepat dan mudah mendapatkan akses jaminan kesehatan, sehingga mereka tidak lagi terbebani oleh biaya perawatan penunjang yang tidak ditanggung secara langsung oleh program nasional.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Karanganyar, Retno Sawartuti, sebelumnya menjelaskan bahwa pengobatan TBC harus dijalani selama enam bulan tanpa henti agar efektif.
Meski obat disediakan secara gratis oleh pemerintah, banyak pasien yang mengalami kendala karena status kepesertaan JKN atau BPJS mereka tidak aktif.
“Dengan inovasi Sedap Betul Jamuku, kami melakukan bridging data pasien TBC dengan data kepesertaan JKN. Jika ditemukan pasien dengan status tidak aktif, kami langsung mengaktifkannya melalui JKN APBD saat itu juga,” jelas Retno.
Langkah ini sesuai dengan Peraturan Bupati Karanganyar, di mana pasien TBC dikategorikan sebagai masyarakat berisiko, sehingga biaya kesehatannya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Dinas Kesehatan Karanganyar juga telah mengalokasikan anggaran khusus dari APBD 2025 untuk membayar premi BPJS bagi pasien TBC yang membutuhkan.
Dengan demikian, pasien tidak perlu repot mengurus administrasi, karena seluruh proses ditangani langsung oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Ketua TP PKK Karanganyar, Farida Rober Christanto, menyampaikan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam mendukung keberhasilan program kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pengendalian penyakit menular seperti TBC.
Program “Sedap Betul Jamuku” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun ekosistem layanan kesehatan yang inklusif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Presentasi dan sesi tanya jawab dengan tim penilai menjadi penutup kegiatan pada hari itu. Hasil penilaian akan menentukan inovasi-inovasi terbaik yang masuk dalam daftar Top 10 Kompetisi Inovasi Daerah Jawa Tengah 2025.
Sentimen: neutral (0%)