Kembali Digelar, Pranan Jambu Festival Sukoharjo Diramaikan Balap Nyunggi Wakul
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SUKOHARJO -- Pemerintah Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, kembali menggelar Pranan Jambu Festival 2025 selama tiga hari pada 5-7 September 2025. Agenda tahunan ini bakal dimeriahkan lomba balap nyunggi wakul jambu yang digelar untuk kali pertama tahun ini.
Kepala Desa Pranan, Sarjanto, mengatakan Pranan Jambu Festival 2025 merupakan agenda tahunan yang digelar saat masa panen jambu pada periode Juli-September. Event ini digelar bertujuan mengangkat branding Kampung Jambu sekaligus melestarikan tradisi para penjual jambu yang masih menggunakan bronjong dan wakul untuk berjualan.
“Panen raya jambu dimeriahkan dengan event Pranan Jambu Festival 2025. Event ini melibatkan masyarakat dengan beragam kegiatan menarik,” ujar dia saat diwawancarai Espos, Senin (1/9/2025).
Pranan Jambu Festival 2025 diawali dengan lomba balap sepeda onthel keranjang sisih dan wakul jambu di Lapangan Desa Pranan pada 5 September. Lomba itu digelar selama dua hari pada 5-6 September.
Babak penyisihan kelas putra dan putri bakal digelar pada 5 September. Keesokan harinya, peserta yang lolos babak penyisihan kembali bertanding di babak final.
“Untuk kali pertama, dipertandingkan lomba nyunggi wakul jambu dalam Pranan Jambu Festival. Latar belakangnya, masyarakat Pranan menggunakan wakul saat memanen jambu pada zaman dahulu,” kata dia.
Sementara lomba balap onthel keranjang sisih dibagi dalam kategori usia seperti 50 tahun ke atas atau di bawah 50 tahun. Hanya ada dua kategori, yakni putra dan putri.
Pria yang akrab disapa Jigong ini mengungkapkan kirab budaya menjadi puncak Pranan Jambu Festival 2025 yang digelar 7 September sore hari. Kirab budaya bakal melibatkan lebih dari 500 orang dari berbagai elemen masyarakat. Ada pula gunungan jambu air yang diarak peserta di sepanjang rute kirab budaya.
Rute kirab budaya tidak hanya mengelilingi wilayah Desa Pranan melainkan wilayah Sukoharjo. “Di sepanjang rute kirab, peserta bakal membagi-bagikan jambu kepada masyarakat. Rencananya, ada hiburan rakyat yang bisa ditonton masyarakat pada Minggu malam hari,” urai dia.
Sementara itu, Camat Polokarto, Hery Mulyadi, mengatakan Pranan Jambu Festival menjadi salah satu upaya mempertahankan branding potensi Desa Pranan berupa kampung jambu air. Banyak masyarakat setempat yang mengandalkan penghasilan dari budidaya jambu air.
Saat panen, jambu air itu dijual ke sejumlah daerah di Soloraya. Ada pula yang dipasarkan ke daerah di luar Jawa seperti Medan dan Lampung. “Pemerintah mendukung event yang mendongkrak potensi jambu air di Desa Pranan. Ini potensi luar biasa yang diandalkan masyarakat setempat dan menggerakkan perekonomian desa,” timpal dia.
Sentimen: neutral (0%)