Esposin, SOLO — Aksi demo yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Soloraya di depan Kantor DPRD Solo, Senin (1/9/2025) siang, berakhir damai dan tertib. Hal itu terjadi setelah pimpinan DPRD, Kapolresta dan Dandim Solo mengajak para mahasiswa duduk lesehan dan berdialog.

Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, berjanji akan mengakomodasi dan meneruskan 12 tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam aksi tersebut.

“Akan menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat. Dalam hal ini nanti akan kami kirim ke Presiden dan ke DPR RI," ujarnya kepada wartawan di sela-sela aksi, Senin (1/9/2025).

​Budi menambahkan segera menggelar diskusi lebih intensif dengan perwakilan BEM Soloraya untuk membahas 12 tuntutan tersebut secara lebih mendalam. Ia mengatakan tuntutan dan hasil kajian yang telah disiapkan mahasiswa akan dibahas lebih lanjut di komisi-komisi terkait di DPRD Solo.

​"Ada 12 tuntutan. Tentunya tidak serta-merta dalam satu hari ini bisa selesai karena butuh proses. Nanti kita akan ajak diskusi perwakilan mahasiswa untuk dibagi sesuai dengan tupoksi di kami [DPRD] karena ada empat komisi," jelas Budi.

​Sebelumnya, ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Soloraya memulai aksi unjuk rasa pada sore hari. Mereka menyoroti sejumlah kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat. Aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan TNI.

​Di tengah aksi, Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, bersama Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, dan Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Fictor J Situmorang, menemui langsung para mahasiswa. 

Sambil duduk lesehan dengan membentuk lingkaran, mereka terlibat dialog selama kurang lebih setengah jam dengan perwakilan mahasiswa, termasuk Koordinator BEM Soloraya, Ridwan Nur Hidayat.

​Dalam dialog tersebut, mahasiswa tidak hanya menyampaikan tuntutan terkait kebijakan nasional, tetapi juga menuntut pertanggungjawaban kepolisian atas insiden kekerasan terhadap tenaga medis pada aksi sebelumnya. 

Dialog diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara perwakilan mahasiswa dan pimpinan DPRD serta aparat keamanan. ​Aksi unjuk rasa berakhir sekitar pukul 17.30 WIB dan ditutup dengan doa bersama antara mahasiswa dan anggota DPRD. 

Meskipun sempat terjadi aksi pembakaran spanduk di tengah Jl Adi Sucipto oleh segelintir pendemo, api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dan situasi tetap kondusif. Mahasiswa kemudian membubarkan diri.