Di Depan Anggota DPRD Solo, Mahasiswa UNS hingga Unsa Demo Sampaikan 5 Tuntutan
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SOLO — Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Soloraya menggelar aksi unjuk rasa atau demo di depan Kantor DPRD Solo, Senin (1/9/2025) siang. Di depan pimpinan dan sejumlah anggota DPRD yang turut menyaksikan aksi, mereka menyampaikan setidaknya lima tuntutan.
Pantuan Espos, mahasiswa mulai berdatangan ke depan Gedung DPRD Solo sekitar pukul 15.40 WIB. Mereka mengenakan almamater dari kampus masing-masing. Ada yang dari UNS, UIN, ISI Solo, Unisri, Unsa, dan lainnya.
Mereka membawa spanduk bernada protes dan atribut bendera organisasi mahasiswa. Sampai di lokasi, mahasiswa langsung menghadap gedung DPRD Solo. Aparat kepolisian berjaga di pagar pembatas. Polisi perempuan berada di baris paling depan.
Sedangkan di belakangnya aparat dengan peralatan lengkap. Sementara di depan gedung paripurna ada anggota TNI yang berbaris. Anggota TNI memagari pimpinan dan anggota DPRD Solo yang turut menyaksikan aksi.
Mahasiswa kemudian menyampaikan orasi secara bergantian. Orator menyampaikan tentang kebebasan berpendapat dan memprotes aparat yang represif. Mereka juga menyoal gaji besar anggota DPR di tengah situasi ekonomi yang sulit.
Aksi unjuk rasa itu juga sempat disaksikan warga sekitar yang penasaran. Warga menyaksikan aksi di bahu jalan seberang gedung DPRD Solo. Tidak hanya itu, pedagang asongan juga mulai mendekat.
Setelah beberapa saat menyampaikan orasi, massa aksi kemudian mundur ke area jalan. Mereka memblokade Jl Adi Sucipto dengan membuat lingkaran besar. Di tengah lingkaran mahasiswa itu ditaruh spanduk protes. Setelah itu salah satu mahasiswa kembali melakukan orasi.
Informasi yang dihimpun Espos, aksi tersebut digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah kampus dan BEM Soloraya. Presiden BEM Unsa yang juga Koordinator BEM Soloraya, Ridwan Nur Hidayat, mengatakan aksi ini adalah wujud keresahan bersama seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat.
"Kami di sini bukan hanya fokus dengan DPR ataupun aparat, tetapi ini semua ada tarikan benang dari Presiden Prabowo. Presiden Prabowo harus bertanggung jawab dalam situasi dan kondisi negara saat ini," ujar Ridwan ketika ditemui wartawan di sela-sela aksi.
Menurutnya, di awal periode kepemimpinan Presiden Prabowo, sudah banyak kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ridwan juga mengkritik tindakan represif aparat yang disebutnya masih sering terjadi, termasuk di Kota Solo.
Dalam aksi tersebut, massa mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan utama, antara lain:
- Presiden Prabowo harus bertanggung jawab atas situasi negara saat ini.
- DPRD dan DPR harus bekerja sesuai tugasnya dan mendengar aspirasi masyarakat.
- Adanya reformasi total pada sistem DPR.
- Tindakan represif aparat harus dikecam keras dan ditindak tegas oleh Presiden.
- Perancangan undang-undang harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan kepentingan elite.
"Kita di sini sebagai masyarakat sipil menyatakan sikap bahwa negara kita harus benar-benar direformasi total. Kebijakan-kebijakan harus diutamakan untuk kepentingan masyarakat, bukan hanya untuk kepentingan pribadi," katanya.
Sentimen: neutral (0%)