Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Banyumas
Banyumas Kini Punya 79 Lokasi Proklim, 3 Kategori Pratama
Espos.id
Jenis Media: Eco

BANYUMAS--Kabupaten Banyumas tercatat memiliki 79 lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) yang telah terdaftar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 28 lokasi masuk kategori utama, 48 kategori madya, dan tiga kategori pratama.
Jumlah tersebut diperkirakan bertambah karena sampai pertengahan 2025, sudah ada 16 desa/kelurahan mencalonkan diri sebagai kampung iklim. Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas R. Stephanus Sigit menyampaikan bahwa 16 desa tersebut sudah melakukan proses pendaftaran dan verifikasi.
“Dari 16 lokasi itu, satu desa yaitu Cikidang, Kecamatan Cilongok, akan naik menjadi Proklim Lestari. Kemudian 12 lokasi masuk kategori Utama, dan tiga lokasi kategori Madya,” ucap Sigit kepada RRI.
DLH Banyumas menargetkan penambahan 10 lokasi Proklim baru setiap tahun. Untuk mencapainya, pihaknya siap mendampingi dan membantu desa atau kelurahan yang ingin mendaftar program Proklim.
DLH Banyumas pun telah menyediakan platform digital bernama “Goleti Emas” (Google dan Linktree Proklim Kabupaten Banyumas) untuk mempermudah masyarakat mempelajari dan mengadopsi program ini. “Kami di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas siap membantu mendampingi semua wilayah, khususnya di Kabupaten Banyumas. Kalau mau ikut Proklim, silakan,” ucap Sigit.
Sigit menegaskan Proklim bukanlah sebuah kompetisi, melainkan penghargaan bagi kelompok masyarakat yang aktif melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sehingga tidak ada syarat teknis yang rumit bagi desa atau kelompok yang ingin ikut Proklim.
Hanya, diperlukan sinergi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah desa setempat agar program tersebut dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan serta memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat.
“Kalau di Banyumas, kami mendorong semua wilayah bisa melaksanakan aksi adaptasi dan mitigasi. Setelah itu, silakan mendaftar di sistem registrasi nasional agar tercatat oleh KLHK,” tutur Sigit.
Proklim bertujuan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup di tingkat lokal. Pemerintah pusat menargetkan 20.000 Proklim terbentuk pada 2024, tetapi baru terealisasi 10.000 atau 50%.
Pemerintah terus mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dalam program Proklim, dengan pendampingan dari pemerintah daerah.
Dikutip dari kemenlh.go.id, ProKlim merupakan salah satu solusi strategis yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya hingga ke tingkat lokal.
Perubahan iklim membawa berbagai dampak seperti peningkatan suhu, perubahan pola hujan, serta bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang mengancam kehidupan masyarakat di berbagai daerah. Melalui ProKlim, diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
ProKlim adalah program nasional yang mendorong keterlibatan komunitas di tingkat desa, kelurahan, serta lingkungan RW/RT untuk melakukan aksi nyata dalam memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK). Program ini dirancang untuk menciptakan sinergi antara kebijakan nasional dan pelaksanaan di tingkat lokal, serta memperkuat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat.
Pelaksanaan ProKlim dilakukan melalui beberapa tahapan penting, mulai dari identifikasi lokasi potensial yang diajukan oleh pemerintah daerah, komunitas, atau lembaga, kemudian pendaftaran dan verifikasi oleh tim KLH/BPLH berdasarkan indikator kegiatan adaptasi dan mitigasi.
Selanjutnya, pendampingan dan fasilitasi berupa pelatihan dan bimbingan teknis untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Terakhir, evaluasi dan apresiasi diberikan kepada lokasi-lokasi ProKlim yang berhasil dengan penghargaan berupa sertifikat, piagam, hingga trofi ProKlim Nasional.
Penghargaan dalam ProKlim dibagi menjadi beberapa kategori sesuai tingkat keterlibatan dan keberhasilan komunitas, yaitu ProKlim Pratama untuk inisiatif awal, ProKlim Madya untuk pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi, ProKlim Utama untuk komunitas dengan sistem kelembagaan dan keberlanjutan program, serta Trofi ProKlim Nasional sebagai penghargaan tertinggi bagi komunitas yang menunjukkan praktik terbaik dan dapat direplikasi.
Sentimen: neutral (0%)