Sentimen
Undefined (0%)
1 Sep 2025 : 14.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Disdik Jateng Larang Siswa di Kota Solo Ikut Demo, Ortu Wajib Lapor ke Sekolah

1 Sep 2025 : 14.58 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Disdik Jateng Larang Siswa di Kota Solo Ikut Demo, Ortu Wajib Lapor ke Sekolah

Esposin, SOLO — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Provinsi Jawa Tengah secara tegas melarang siswa jenjang SMA dan SMK mengikuti aksi demonstrasi termasuk di Kota Solo.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah, Edi Purwanto, mengatakan larangan tersebut merupakan arahan langsung dari dinas serta Wali Kota Solo.

"Sudah ditegaskan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan untuk ikut demo atau unjuk rasa," ujar Edi ketika dihubungi Espos, Senin (1/9/2025).

Sebagai langkah antisipasi, seluruh sekolah di bawah naungan Cabdin Pendidikan Wilayah VII Jateng yang menggelar pembelajaran luring diwajibkan mengadakan apel siaga sebelum jam pelajaran dimulai. 

Ia mengatakan apel tersebut dipimpin langsung oleh personel dari Polres maupun TNI untuk memberikan pengarahan kepada siswa terkait situasi dan kondisi terkini.

Edi menjelaskan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal tanpa ada pengurangan jam pelajaran. Namun, pihak sekolah dan guru diimbau untuk memastikan seluruh siswa langsung pulang ke rumah masing-masing setelah sekolah usai.

"Setelah pulang, dipastikan anak pulang ke rumahnya masing-masing dengan kerja sama dengan pihak orang tua," jelasnya.

Edi mengatakan pengawasan tidak berhenti saat siswa tiba di rumah. Pihak sekolah meminta kerja sama orang tua untuk memastikan anak mereka tidak keluar rumah setelahnya. 

Bahkan, orang tua diwajibkan memberikan laporan kepada wali kelas atau kepala sekolah pada pukul 20.00 WIB setiap malam untuk mengonfirmasi keberadaan anak di rumah.

"Orang tua harus selalu melaporkan pada pihak sekolah melalui wali kelas ataupun kepala sekolah dan dipastikan anak tidak boleh keluar dari rumah. Laporan jam 8 malam [20.00 WIB], karena memang takutnya malam keluar. Kalau sorenya tidak keluar, malamnya yang keluar,” katanya.

Meskipun pembelajaran berjalan luring atau tatap muka, ia mengatakan sekolah tetap memperbolehkan orang tua untuk menjemput anaknya lebih awal dengan syarat harus ada kepastian siswa tersebut benar-benar langsung kembali ke rumah.

Edi berharap situasi di Solo dapat segera kembali kondusif. Menurutnya, kondisi yang tidak stabil sangat merugikan karena layanan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. "Kami berharap bahwa situasi ini segera bisa kembali normal, yang menjadi kasihan itu adalah siswa-siswi kami," tutupnya.

Sentimen: neutral (0%)