Sentimen
Undefined (0%)
31 Agu 2025 : 15.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo, Surabaya

Demo Berdampak Luas pada Ekonomi, Tokoh Masyarakat Ajak Semua Pihak Jaga Situasi

31 Agu 2025 : 15.23 Views 4

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Demo Berdampak Luas pada Ekonomi, Tokoh Masyarakat Ajak Semua Pihak Jaga Situasi

Esposin, SOLO -- Tokoh masyarakat Kota Solo, Sumartono Hadinoto, mengajak semua pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif. Aksi massa yang terjadi beberapa hari terakhir di beberapa daerah termasuk Solo bisa berdampak luas dan lama pada perekonomian.

Apalagi, Sumartono menyebut Solo adalah barometer politik sehingga apa yang terjadi di Solo bakal menjadi perhatian banyak pihak di berbagai wilayah Indonesia. Sumartono mengaku adanya aksi massa dan perusakan fasilitas umum di Solo membuat banyak orang dari luar kota bertanya kepadanya. 

Mereka khawatir situasi dan kondisi di Solo memburuk yang dapat merembet ke kota-kota lain di Tanah Air. "Banyak teman luar kota khawatir Solo, karena barometer politik. Kalau Solo terjadi kerusuhan akan ke mana-mana. Kemarin saya ditanya dari Surabaya, Jakarta, menanyakan kabar Solo, mereka khawatir kalau Solo terjadi sesuatu akan merembet ke mana-mana," ujar dia saat diwawancarai wartawan melalui telepon, Minggu (31/8/2025).

Sumartono mengatakan aksi massa di Solo pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025) membuat masyarakat khawatir. Para pemilik warung dan toko memilih menutup sementara usaha mereka karena khawatir dengan situasi yang terjadi. Mereka takut kericuhan akan berdampak ke mereka.

"Dampak ekonomi sangat terasa, teman-teman kan banyak yang tutup [usaha] kemarin. Saya banyak dihubungi teman-teman, usaha-usaha ada yang toko, ada yang apa, mereka tanya ke saya, 'Pak, ini kita tutup ya, karena takut keadaan. Itu membuat semua takut'," tutur dia.

Pria yang juga Plh Ketua PMI Solo itu mengimbau warga tidak terprovokasi berbagai tindakan dan informasi yang merugikan. Warga Solo justru harus kompak menjaga lingkungan masing-masing. Terlebih para perusak fasilitas umum di Solo pada Jumat-Sabtu ternyata banyak yang bukan warga Solo.

"Kalau lihat IG [Instagram] Polresta, mereka yang ditangkap bukan orang Solo. Jadi kalau mereka dipakai oleh yang punya kepentingan untuk mengacaukan Solo, kita harus menjaga Solo. Mereka kita larang masuk Solo, atau kalau masuk, jangan sampai melakukan provokasi," seru dia.

Sumartono berharap warga Solo tidak hanya dia. Semua warga Solo harus berkontribusi nyata untuk menjaga Solo. Bila ada orang yang mencurigakan atau melakukan provokasi, harus segera ditegur. Jangan sampai tindakan itu mengarah kepada tindakan anarkistis.  

"Saya berharap semua tidak hanya diam. Dulu selalu disampaikan diam adalah emas. Tetapi rasanya kita saatnya semua harus berbuat, berkontribusi nyata sekecil apa pun untuk Solo. Kita jaga Solo bersama-sama. kalau ada orang yang aneh-aneh mengganggu memprovokasi atau merusak Solo ya kita harus segera tegur mereka," tegas dia.

Sumartono menjelaskan perusakan fasilitas atau sarpras umum itu merugikan masyarakat. "Itu kan yang memakai kita semua. Kemarin saya lihat di beberapa medsos banyak yang sudah sadar, ngomong, kalau semua dirusak, pas butuh, kita malah rugi sendiri. Seperti kalau CCTV dirusak, kalau kita butuh, repot," terang dia.

Sumartono mengingatkan pengalaman pahit kerusuhan Mei 1998 di Solo, yang dampaknya pada perekonomian tidak hanya satu atau dua tahun. "Ekonomi hancur, investor tidak mau masuk. Juga yang paling susah karena beberapa tempat usaha jadi korban, mereka jadi menganggur semua. Padahal untuk hidup sehari-hari, menyekolahkan anak, menghidupi keluarga, bahkan dampak yang lebih luas, tidak hanya yang bekerja, tapi juga ibu-ibu buka indekos ikut berhenti. Multiplier effect dari kerusuhan itu sangat luar biasa," pesan dia. 

Sentimen: neutral (0%)