Esposin, SEMARANG -- Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) telah membebaskan 45 orang yang ditangkap saat aksi demonstrasi di Kota Semarang pada Jumat (29/8/2025), yang sempat berakhir ricuh dan memicu tindakan anarkistis.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menyatakan bahwa semua peserta aksi telah dibebaskan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan.

“Sudah dibebaskan setelah dilakukan pendataan dan pembinaan,” kata Artanto di Semarang, Sabtu (30/8/2025). 

Ia menambahkan, sebagian peserta yang ditangkap adalah pelajar, sedangkan sisanya merupakan warga umum. Orang tua para pelajar juga dipanggil untuk proses penyerahan anak-anak mereka yang sebelumnya ditahan pihak kepolisian.

Pada Jumat malam, Polda Jawa Tengah menangkap 45 orang di depan Mapolda Semarang, sementara 9 orang lainnya ditahan sementara oleh Polrestabes Semarang. Meski sempat terjadi ketegangan, aparat kepolisian memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.

Kericuhan kembali terjadi pada Sabtu dini hari di lokasi yang sama, Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Insiden ini dipicu kedatangan puluhan orang yang menuntut rekan-rekan mereka dibebaskan. Mereka sempat melakukan provokasi, namun aparat segera meminta massa untuk membubarkan diri. 

“Mereka kembali melakukan provokasi, kemudian diminta bubar,” jelas Artanto.

Polda Jawa Tengah menegaskan situasi kini kondusif, dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan aman. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap aksi unjuk rasa agar tetap tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum. Aparat kepolisian akan terus memantau kondisi untuk mencegah kerusuhan susulan.