Esposin, SOLO--Gedung Sekretariat Dewan (Setwan) di Kompleks DPRD Solo Jl. Adi Sucipto Solo hangus dibakar massa yang menggelar aksi unjuk rasa, Sabtu (30/8/2025) dini hari.

Pantauan Espos, Sabtu pukul 08.18 WIB, gedung Setwan DPRD Solo hangus. Bagian atap hancur dan masih mengeluarkan asap. Gedung itu kondisinya tak bisa digunakan lagi karena rusak.

Petugas Dinas Pemadan Kebakaran Kota Solo masih berada di lokasi untuk pemadaman dan pendinginan. Dua unit Damkar berada di kompleks Gedung DPRD Solo.

Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, menjelaskan DPRD Solo tidak mengetahui rencana aksi yang berujung perusakan aset DPRD Solo.

Semula, kata dia, aksi solidaritas itu dilakukan oleh para driver ojol di Mako Brimob, Solo, Jumat (29/8/2025) siang. Aksi itu merespons peristiwa yang dialami driver ojol bernama Affan Kurniawan, 21, yang meninggal dalam insiden dengan kendaraan taktis Brimob saat terjadi aksi demonstrasi di Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. 

“Tetapi kondisinya kemudian berubah setelah ada pergeseran aksi massa dari Manahan lalu ada pergerakan di Ngarsopuro kemudian di Gladak saat Magrib. Mereka atributnya sudah sudah tidak memakai atribut teman-teman ojol,” papar dia.

Budi menjelaskan petugas keamanan DPRD Solo melakukan pengamanan gedung DPRD Solo. Namun masa semakin banyak lalu tidak terkendali dan cenderung anarkis dengan merusak lampu boks, papan nama DPRD, hingga aset lainnya.

“Kami mengimbau kepada masyarakat di Kota Solo. Saat ini Kota Solo kan sudah terkenal sebagai kota yang layak untuk dihuni atau ditinggali. Jadi kita berharap masyarakat Kota Solo tetap kondisinya kondusif, tetap menjaga iklim sejuk. Jadi, mari kita jaga aset-aset yang menjadi milik kita. Ini kan miliknya masyarakat, milik rakyat,” ungkap dia.

Dia menjelaskan belum bisa menaksir jumlah kerugian atas kerusakan aset di kompleks gedung DPRD Solo.

Menurut dia, suasana kompleks DPRD Solo hingga Bundaran Gladak mencekam waktu Jumat malam. Kemudian banyak fasilitas umum yang dirusak. Ia bahkan mendengar ada unjuk rasa lagi di DPRD siang ini.

“Tetapi ya melihat kondisi seperti ini kita belum tahu nanti apakah kita akan terima dengan kondisi apa adanya sekarang ini atau seperti apa,” papar dia.