Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang
Kasus: kebakaran
Demo Ojol Ricuh di Semarang: Pos Polisi Dibakar, 54 Orang Ditangkap
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Aksi solidaritas bela driver ojek online (ojol) di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (29/8/2025) malam berakhir ricuh. Kerusuhan dipicu insiden meninggalnya seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan, yang terlindas mobil taktis Brimob dalam demonstrasi di Jakarta sehari sebelumnya. Peristiwa itu menyulut amarah komunitas ojol dan memicu gelombang aksi serentak di berbagai daerah, termasuk Semarang.
Kronologi Aksi Solidaritas di Semarang
Sejak sore, massa telah berkumpul di depan Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Mapolda Jateng) di Jalan Pahlawan. Mereka datang tidak hanya dari kalangan pengemudi ojol, tetapi juga mahasiswa, pelajar, dan masyarakat sipil yang bersimpati. Ribuan orang meneriakkan tuntutan keadilan sambil membawa poster bertuliskan “Justice for Affan!”.
Menjelang malam, aksi yang semula terkonsentrasi di depan Mapolda mulai meluas ke sepanjang Jalan Pahlawan dan akhirnya ke kawasan Simpang Lima. Di titik tersebut, situasi memanas ketika massa melakukan perusakan dan pembakaran. Pos Polisi di Simpang Lima rusak parah dengan kaca pecah, besi penyangga patah, dan sejumlah bagian hangus terbakar.
Tidak berhenti di situ, massa juga merangsek ke kompleks Gubernur Jawa Tengah. Amukan massa mengakibatkan empat mobil dan tiga motor terbakar, serta pos satpam dan kantin rusak. Beberapa kendaraan yang diparkir juga dilempari hingga kaca pecah.
Polisi Benarkan Kerusuhan dan Lakukan Penangkapan
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, membenarkan peristiwa tersebut. “Iya, satu pos polisi di Simpang Lima dibakar massa. Beberapa kendaraan juga dirusak kacanya,” katanya usai situasi mulai terkendali pada Jumat malam.
Menurut Artanto, aksi anarkis tidak hanya berupa perusakan, tetapi juga penyerangan terhadap aparat. Massa melempari petugas dengan batu dan genteng. Bahkan, ada yang melempar bom molotov hingga nyaris mengenai anggota yang sedang berjaga.
Aparat kemudian bergerak cepat mengamankan para pelaku. Hingga tengah malam, sebanyak 54 orang berhasil ditangkap karena diduga sebagai provokator maupun pelaku anarkis. Dari jumlah itu, sembilan orang diamankan Polrestabes Semarang, sementara 45 lainnya digelandang tim Polda Jateng. “Mereka sedang didata, dimintai keterangan, dan diperiksa. Jumlah bisa bertambah karena situasi masih dinamis. Proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan,” tegasnya.
Kondisi Terkini dan Tuntutan Massa
Sekitar pukul 23.00 WIB, kondisi di pusat kota mulai kondusif. Arus lalu lintas di Jalan Pahlawan dan Simpang Lima kembali dibuka, meski aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga. Petugas kebersihan bersama pemadam kebakaran juga dikerahkan membersihkan sisa kerusakan dan puing kebakaran.
Pantauan hingga Sabtu (30/8/2025) dini hari, situasi di depan Mapolda Jateng dan kompleks Gubernur sudah relatif aman. Meski demikian, aparat tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi potensi kerusuhan susulan.
Gelombang solidaritas atas tewasnya Affan Kurniawan ini menunjukkan luasnya simpati publik. Di Semarang, suara lantang massa menegaskan tuntutan mereka agar aparat menindak tegas penyebab insiden di Jakarta sekaligus menghentikan tindakan represif terhadap pengunjuk rasa.
“Justice for Affan! Justice for Affan!” terus menggema, menjadi simbol perlawanan dan seruan agar keadilan ditegakkan bagi sesama pengemudi ojol.
Sentimen: neutral (0%)