Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Magelang, Semarang, Solo
Demo Bela Ojol di Jateng Ricuh: 42 Luka, Mobil & Pos Polisi Dibakar
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG -- Aksi solidaritas bela pengemudi ojek online (ojol) yang digelar serentak di Jawa Tengah, tepatnya di Kota Semarang, Kota Surakarta (Solo), dan Kota Magelang, pada Jumat (29/8/2025), berakhir ricuh. Bentrokan antara massa aksi dan aparat kepolisian memicu tembakan gas air mata, aksi pelemparan batu, hingga pembakaran sejumlah fasilitas umum.
Kericuhan dipicu oleh adanya kelompok yang diduga Anarko, yang disebut aparat sebagai provokator di balik aksi. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, menegaskan bahwa aksi tersebut tidak sepenuhnya murni untuk menyampaikan aspirasi, melainkan telah berubah menjadi tindakan anarkis. “Mereka bukan demo untuk menyampaikan pendapat, tapi melakukan perusakan dan menyerang aparat,” tegasnya di Mapolda Jateng.
Puluhan Korban Luka Akibat Kericuhan
Akibat kerusuhan tersebut, tercatat 42 orang mengalami luka-luka. Rinciannya, 20 orang di Kota Semarang (13 masyarakat, 7 polisi), 13 orang di Kota Solo (9 polisi, 1 TNI, 3 masyarakat), serta 9 orang di Kota Magelang yang masih dalam pendataan. Dari total korban, 16 di antaranya merupakan anggota kepolisian yang mengalami luka robek di kepala, memar pada tubuh, hingga sesak napas karena paparan gas air mata.
Selain korban luka, kerugian materiel juga cukup besar. Massa aksi di Kompleks Kantor Gubernur Jateng dilaporkan membakar empat unit mobil dan tiga sepeda motor, merusak pos Satpol PP, serta menghancurkan sejumlah kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi. Sementara itu, di kawasan Simpang Lima Semarang, satu pos polisi dibakar massa.
Artanto menambahkan bahwa aparat di lapangan sempat dilempari batu, genteng, bahkan bom molotov. “Bom molotov hampir mengenai anggota kami, ini tindakan yang sangat berbahaya dan brutal,” ujarnya.
Situasi Mulai Kondusif, Polisi Tetap Siaga
Meski sempat tegang, situasi mulai kondusif menjelang tengah malam. Pantauan pada Sabtu (30/8/2025) pukul 00.15 WIB menunjukkan kondisi di sekitar Mapolda Jateng dan Kompleks Gubernur sudah terkendali. Arus lalu lintas di Jalan Pahlawan dan Simpang Lima Semarang kembali normal.
Polda Jateng memastikan tetap melakukan monitoring serta berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengantisipasi potensi aksi susulan. “Kami mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi. Aksi anarkis justru merugikan masyarakat luas dan mengganggu perekonomian daerah,” tutur Artanto.
Sentimen: neutral (0%)