Esposin, SOLO - Pemenuhan 3 juta rumah diharapkan tidak hanya berhenti sebagai target, namun perlu adanya dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah dan perbankan. 

Sebagai bank berpelat merah, saat ini BRI juga terus berupaya untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat mendapatkan rumah yang dibutuhkan.

Regional Consumer Banking Head BRI Yogyakarta, Fahmi Rahendas, dalam acara SMG Economic Insight Series bertajuk “Merdeka Finansial dan Liku-Liku Menuju 3 Juta Rumah” yang didukung BRI, Bank Jateng dan BTN di Radya Litera Griya Solopos, Kamis (28/8/2025), menyampaikan jika melihat dari target yang ditetapkan pemerintah sebelumnya, target pemerintahan saat ini memang lebih besar. 

Namun jika melihat backlog rumah terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah sekitar 83%, memang perlu target yang lebih besar. 

“Mau tidak mau tentunya harus bisa mewujudkan visi ini, 3 juta rumah. Sebab kalau tidak ya semakin lama akan semakin besar backlog yang ada di Indonesia. Kami dari BRI juga sangat ingin untuk support program-program pemerintah untuk menuntaskan ini semua,” kata dia.

Untuk mendukung hal itu saat ini BRI telah memiliki sejumlah produk. Baik untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hingga untuk nasabah prioritas. Dengan semakin beragamnya produk tersebut diharapkan masyarakat bisa memiliki banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk bisa memiliki rumah. 

Disebutkan saat ini jangkauan BRI terhadap pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan pinjaman khususnya KPR bersubsidi, telah dibuka seluas-luasnya. 

“Kami juga tidak hanya membuka fasilitas pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan rumah, pengembang juga kami berikan. Supaya orang yang berminat dan stok rumahnya juga cukup, baik itu di perdesaan maupun di perkotaan,” kata dia.

Dia menjelaskan beberapa bentuk keunggulan dan dukungan BRI untuk program 3 juta rumah: 

1. BRI berpengalaman dalam menyalurkan pembiayaan rumah sejak tahun 2012 

2. BRI merupakan bank penyalur terbesar kedua untuk pembiayaan rumah subsidi 

3. BRI bekerja sama dengan 6 instansi sebanyak 14.000 unit. 

4. BRI mendapatkan kuota KPRS FLPP sebanyak 25.000 unit 

Produk Lengkap

Dijelaskan, BRI akan tetap mendukung program 3 juta rumah dan selalu berkoordinasi dengan Kementerian PKP, Tim Satgas Perumahan, dan seluruh stakeholder yang terkait.

Terkait pembiayaan KPRS FLPP, saat ini telah dibiayai sekitar 19.932 unit dengan total plafon sebesar Rp3,36 triliun. Penyerapan kuota FLPP 2025 berada di 79,73% dari kuota 25.000 unit. Kemudian ada kegiatan akad massal sebanyak 1.000 debitur di seluruh unit Kerja BRI. 

Disebutkan, BRI juga melakukan peningkatan segmen informal, di mana penyaluran rumah subsidi pada segmen Non Fixed Income telah mencapai 1.304 debitur. Ada pula Pembiayaan KMK Developer, yakni fasilitas kredit modal kerja kepada developer rumah sederhana sebagai dukungan terhadap supply dengan total outstanding sebesar Rp400 miliar. 

“Jadi terkait KPR, kami punya produk yang lengkap. Baik itu untuk masyarakat berpenghasilan rendah sampai nanti yang nasabah prioritas. Dengan semakin beragamnya produk kami masyarakat bisa memilih kira-kira mana yang cocok gitu untuk bisa memiliki rumah,” kata dia. 

Menurutnya sejauh ini BRI juga selalu aktif untuk mempromosikan program-program pemerintah terutama KPR subsidi. Diharapkan semakin luas produk BRI didinikmati oleh masyarakat, semakin besar juga kontribusi BRI ke masyarakat. 

Terlebih penyaluran kredit rumah berkaitan dengan dukungan pada target 3 juta rumah juga relevan dengan ekosistem yang dimiliki BRI saat ini yang banyak tersebar hingga di wilayah pedesaan.

“Kemudian coverage kami terhadap pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan pinjaman khususnya KPR bersubsidi ini kami buka seluas-luasnya. Kami juga tidak hanya membuka fasilitas pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan rumah. Pengembang juga kami berikan [pinjaman],” kata dia. 

Pembiayaan kepada kalangan developer tersebut diharapkan juga mendukung ketersediaan stok rumah untuk masyarakat. 

Di sisi lain saat ini BRI juga aktif melakukan edukasi kepada anak-anak muda untuk bisa mendapatkan rumah. Salah satunya dengan memanfaatkan media digital, termasuk media sosial serta melalui ekspo yang dibuat menarik. Dengan begitu diharapkan melalui program-program yang disesuaikan, masyarakat dari kalangan anak muda juga dapat mengakses kredit untuk rumah.