Sentimen
Undefined (0%)
29 Agu 2025 : 14.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Demo Driver Ojol Solo Ricuh, Oknum Massa Lempar Batu dan Rusak Pagar Mako Brimob

29 Agu 2025 : 14.50 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Demo Driver Ojol Solo Ricuh, Oknum Massa Lempar Batu dan Rusak Pagar Mako Brimob

Esposin, SOLO – Aksi unjuk rasa driver ojek online atau ojol di depan Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C Pelopor kawasan Manahan, Kota Solo, berakhir ricuh, Jumat (29/8/2025) siang. Sejumlah oknum massa aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB itu sempat melempar batu hingga merusak fasilitas seperti pagar Mako Brimob.

Massa juga memenuhi badan Jl Adi Sucipto kawasan Manahan. Aksi itu digelar sebagai solidaritas atas meninggalnya driver ojol dalam insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) malam.

Pantauan Espos di lokasi, tampak massa aksi yang melempar barang seperti batu berukuran besar serta merusak pagar tidak mengenakan seragam ojol. Mereka beraksi di sisi timur Mako Brimob. Sementara massa berseragam ojol berada di sisi depan dan barat.

Suasana berubah chaos ketika massa yang tidak berseragam driver ojol melempar batu hingga barang-barang seperti bambu, kaca, dan lain-lain ke dalam Mako Brimob dan merusak fasilitas dari sisi timur, termasuk menggeber-geber kendaraan. Massa berseragam ojol berupaya menghentikan aksi perusakan itu namun pelaku tidak menghiraukan.

Situasi semakin memanas ketika massa tak berseragam ojol berupaya melakukan aksi pembakaran di beberapa lokasi sekitar Mako Brimob. Merespons situasi tersebut, aparat Polresta Solo mengerahkan segenap kemampuan.

Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo turun langsung, berkeliling menemui massa aksi dan mengajak berdialog. Ia berusaha menenangkan massa.

Sementara itu, dari massa driver ojol, dalam orasinya menuntut sopir kendaraan taktis yang terlibat insiden hingga mengakibatkan driver ojol di Jakarta meninggal untuk diadili seadil-adilnya. Massa juga menuntut agar sopir kendaraan taktis itu meminta maaf secara langsung kepada publik. 

Diberitakan sebelumnya, ribuan driver ojek online atau ojol di Kota Solo menggelar aksi unjuk rasa di Markas Komando (Mako) Brimob Batalyon C Pelopor Solo, Jumat (29/8/2025) siang. Aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB itu sempat memanas dan mengakibatkan pintu gerbang depan Mako Brimob ambruk.

Massa juga memenuhi badan Jl Adi Sucipto kawasan Manahan. Aksi itu digelar sebagai solidaritas atas meninggalnya driver ojol dalam insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) malam.

Pintu Mako Brimob Ambruk

Pantauan Espos, aksi tersebut diikuti driver ojol dari berbagai platform. Sejumlah pelajar masih mengenakan seragam sekolah juga ikut dalam aksi itu. Aksi sempat memanas ketika massa bersorak sorai menghujat Polri.

Massa aksi juga sempat melempar sejumlah barang seperti botol air mineral, es tes dalam plastik, dan barang lainnya ke dalam Mako Brimob. Wartawan yang sedang meliput aksi itu juga tak luput jadi sasaran lemparan.

Menyikapi aksi itu, Polresta Solo menyiappkan satu pasukan khusus Dalmas guna mengantisipasi eskalasi aksi yang lebih besar. Polresta juga menyiapkan mobil Barakuda yang diarahkan ke massa aksi.

Kapolresta Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo bersama Kabag Ops Kompol Engkos Sarkosi sempat mengajak massa berdialog namun tidak membuahkan hasil. Massa menuntut agar mereka diterima masuk ke dalam Mako Brimob.

Bahkan sempat terjadi aksi saling dorong antara Kapolresta solo dengan massa aksi yang mengakibatkan pintu Mako Brimob ambruk. Perwakilan massa juga berupaya berorasi.

Salah satu driver ojol peserta aksi, Sugeng, kepada wartawan di lokasi aksi mengatakan unjuk rasa siang itu sebenarnya sebagai bentuk keprihatinan terhadap korban insiden di Jakarta yang mengakibatkan seorang driver ojol meninggal dunia.

"Tujuan utama kami resmi dari ojol hanya mau menyampaikan aspirasi. Pertama, doa bersama untuk teman kami yang meninggal di Jakartya. Tuntutannya, pengemudi dari kesatuan Brimob dihukum berat, supaya tidak terjadi lagi ke depannya," jelasnya.

Dia juga berharap aksi hari itu berlangsung kondusif. "Harapan kami kondusif tapi enggak tahu jika ada penunggang-penunggang. Kami juga berharap untuk aparat penegak hukum supaya lebih tegas menindak hal-hal yang melanggar hukum terutama dari anggotanya sendiri," tegasnya.

Sentimen: neutral (0%)