Esposin, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia berhasil tumbuh di atas 5 persen meski dunia tengah dilanda perang dagang dan konflik politik-ekonomi global.

"Di tengah konflik politik, konflik ekonomi secara global, perang dagang, perang tarif, ekonomi Indonesia masih berhasil tumbuh di atas 5 persen, tumbuh dalam 5,12 persen dan para pakar yakin bahwa ini akan semakin meningkat saat-saat yang akan mendatang," ujar Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2024).

Prabowo memaparkan, pada semester pertama 2025, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp942 triliun. Angka ini naik 13,6 persen dibanding tahun lalu dan telah memenuhi target APBN 2025 bahkan sebelum akhir tahun. Investasi tersebut juga berhasil menyerap tenaga kerja hingga 1,2 juta orang.

Ia mengingatkan, ketika Indonesia tidak konsisten menjalankan Undang-Undang Dasar 1945, terjadi distorsi dan ketimpangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen dalam tujuh tahun terakhir tidak sepenuhnya dirasakan oleh rakyat.

Prabowo menyoroti masih banyak masalah sosial seperti anak-anak yang kelaparan, petani dan nelayan kesulitan menjual hasil panen, rakyat yang belum memiliki rumah layak, guru yang belum dihargai, serta keluarga yang tidak mampu berobat karena keterbatasan biaya atau fasilitas kesehatan.

"Namun, ketika kita konsekuen menjalankan undang-undang dasar kita dalam 299 hari ini, Alhamdulillah saya dapat melaporkan bahwa kita telah mencapai berbagai kemajuan-kemajuan yang cukup berarti," ungkapnya.

Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 digelar di Gedung Nusantara menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan pidato kenegaraan sekaligus laporan kinerja lembaga-lembaga negara.

Sumber: Antara