Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Hongkong
Tokoh Terkait
Rupiah Dibuka Melemah Jadi Rp16.157 per Dollar AS
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Espos.id, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah terhadap dollar AS dalam perdagangan hari ini, Kamis (14/8/2025), jelang pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD.
Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip bisnis.com pada pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka melemah 0,26% ke posisi Rp16.157 per dollar AS. Sedangkan, indeks dollar AS melemah 0,15% ke posisi 98,10.
Mata uang negara Asia yang juga dibuka melemah terhadap dollar AS antara lain adalah dollar Hongkong yang turun 0,12%, dollar Taiwan kontraksi 0,18%, peso Philipina melemah 0,40%, rupee India melemah 0,14%, dan ringgit Malaysia turun 0,19%.
Sedangkan mata uang negara Asia yang dibuka menguat terhadap dollar AS adalah yen Jepang yang menguat 0,30%, dollar Singapura naik 0,05%, won Korea Selatan menguat 0,03%, yuan China menguat 0,01%, dan baht Thailand menguat 0,18%.
Hari ini, Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD RI. Setelahnya, Prabowo akan membacakan Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2026.
Pengamat valuta asing Ibrahim Assuaibi mengatakan target-target pemerintah yang dipasang di dalam RUU APBN 2026 akan menjadi perhatian investor dan akan menjadi stimulus yang menggerakkan rupiah. "Ini yang sedang ditunggu pasar, apa saja yang akan dibahas di dalam pidato tersebut. Dan ini kemungkinan besar akan membuat pasar lebih optimis dengan perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia," kata Ibrahim.
Optimisme pasar tersebut mendorong rupiah melanjutkan penguatan. Pada perdagangan terakhir, rupiah ditutup menguat ke level Rp16.133 per dollar AS. Dia meprediksi dalam perdagangan hari ini rupiah akan bergerak fluktuatif dan ditutup menguat di rentang Rp16.060 hingga Rp16.120 per dollar AS.
Selain sentimen Nota Keuangan, menurutnya, data pertumbuhan PDB Indonesia pada semester I/2025 lalu yang telah melampaui ekspektasi juga mendorong optimisme pasar terhadap prospek ekonomi ke depan.
Sementara itu, dari faktor eksternal pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh keputusan penetapan suku bunga The Fed yang diprediksi akan turun. "Data inflasi AS yang terbaru ini terus mengalami penguatan. Ini mengindikasikan bahwa Bank Sentral AS kemungkinan besar dalam pertemuan kebijakan moneter di September akan menurunkan suku bunga," kata Ibrahim.
Faktor eksternal lain adalah perkembangan konflik geopolitik. Donald Trump, katanya, akan membuat pertemuan dengan Putin untuk membahas kelanjutan konflik Rusia-Ukraina. Kondisi ini akan membuat konflik sedikit mereda sehingga memberikan rasa aman di pasar. "Ini membuat pasar indeks harga saham gabungan (IHSG) baik di AS, Eropa, Asia ini juga akan terus membaik. Bahkan, semua mata uang yang melawan dollar AS ini juga mengalami penguatan," ujarnya.
Sentimen: neutral (0%)