Sentimen
Undefined (0%)
13 Agu 2025 : 20.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: kebakaran

Partai Terkait

Respati Mutasi 14 Pejabat Eselon II, Komisi I DPRD Solo Sebut Ada yang Belum Pas

13 Agu 2025 : 20.01 Views 8

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Respati Mutasi 14 Pejabat Eselon II, Komisi I DPRD Solo Sebut Ada yang Belum Pas

Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo, Respati Ardi, merotasi dan melantik 14 pejabat eselon II kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Solo di Bale Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (13/8/2025).

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD Solo, Suharsono, memberikan penilaiannya mengenai penempatan yang sudah tepat dan yang belum pas. Laki-laki yang telah lebih dari 10 tahun menggawangi Komisi I DPRD Solo tersebut mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses seleksi pejabat yang dirotasi. 

"Karena memang kewenangannya di eksekutif. Tapi demi mencapai hasil rolling yang optimal tidak ada salahnya dalam proses mutasi pejabat, DPRD yang mempunyai fungsi pengawasan diajak rasan-rasan," ujar Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Solo itu saat diwawancarai Espos, Rabu.

Dari mutasi yang dilakukan, Suharsono berpendapat Respati cukup cermat dalam penempatan pejabat. Mutasi yang dilakukan merujuk prinsip the right man on the right place. Contohnya penempatan Kepala Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM_, Dwi Ariyatno, menjadi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik).

"Penempatan Kepala BKPSDM, Pak Dwi Ariyatno, menjadi Kepala Dinas Pendidikan itu sangat tepat. Sebab Pak Dwi pernah menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan," kata dia.

Tapi, Suharsono menyebut ada mutasi pejabat kali ini yang belum tepat. Dia mencontohkan penempatan Dian Rineta yang sebelumnya Kepala Disdik menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). "Seingat saya Bu Dian lama di Disdik dan belum pernah di Bappeda. Dia lebih pas sebagai eksekutif dibanding perencana," urai dia.

Penempatan lain yang menurut Suharsono belum pas yaitu Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Widyastuti Pratiwiningsih, menjadi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Sebab setahu dia, Widyastuti belum pernah bertugas atau menjabat di Bapenda.

"Bu Wid dari Disnaker menempati Kepala Bapenda, menurut saya juga cukup berat. Karena yang bersangkutan sepertinya juga belum pernah di Bapenda. Padahal saat ini target pendapatan asli daerah yang ditetapkan Mas Wali Kota cukup tinggi ya," terang dia.

Suharsono mengatakan Kepala Bapenda Solo mempunyai tanggung jawab besar untuk merealisasikan target PAD yang mendekati Rp1 triliun. "Ibu Kepala Bapenda harus kerja keras merangkul semua stakeholders bidang pendapatan agar target tercapai," pesan dia.

Perihal jabatan lainnya, Suharsono melihat lebih kepada pertimbangan lamanya pejabat menempati dinas itu dan masa mendekati pensiun. Dia mencontohkan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Indradi, yang dimutasi menjadi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran.

"Kepala Kantor Kesbangpol sudah sangat lama menempati pos itu. Jadi cukup bijak kalau yang bersangkutan dirotasi. Saya mendukung kebijakan seperti itu juga diberlakukan di Eselon III dan IV, serta staf karena seorang pejabat ataupun staf jika terlalu lama menempati suatu jabatan, godaan melakukan penyimpangan semakin kuat," tegas dia.

Sentimen: neutral (0%)