Khawatir Didatangi Aparat, Warga Hapus Mural One Piece di Semarang
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Sebuah mural bergambar tengkorak bertopi jerami khas karakter utama serial manga One Piece Monkey D. Luffy di salah satu kampung Kota Semarang dihapus warga. Keputusan tersebut diambil karena kekhawatiran akan didatangi aparat, seperti yang sempat terjadi di Kabupaten Sragen.
Mural One Piece yang sebelumnya di lukis sekelompok anak muda di jalanan kampung yang didominasi warna putih tersebut telah berganti menjadi tulisan “Dirgahayu Republik Indonesia”.
Warga setempat, Setiawan, mengatakan penghapusan mural dilakukan atas kesepakatan warga. Upaya itu dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Setelah video [penghapusan mural] One Piece di Sragen beredar, warga mulai resah. Mural di sini juga sempat viral di media sosial. Daripada digiring ke arah negatif oleh influencer atau jadi viral yang tidak baik, lebih baik kami hapus,” kata Setiawan saat dihubungi Espos, Jumat (8/8/2025) pagi.
Dia menegaskan mural bergambar Jolly Roger, nama bendera lambang bajak laut pimpinan Luffy, itu bukan bentuk pemberontakan atau simbol kritikan kepada pemerintah. Melainkan, murni sebagai ekspresi seni anak-anak muda untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Namun, lanjutnya, tahun ini bendera dan gambar tengkorak One Piece memicu polemik dan membuat warga was-was. Warga pun mengambil keputusan untuk menghapus mural One Piece tersebut.
“Setiap tahun kita gambar mural Jolly Roger, gak mungkin itu bentuk pemberontakan. Kalau di tempat lain dianggap begitu, silakan. Tapi jangan disamaratakan dengan kampung kami,” imbuhnya.
Pyonk, salah satu pelukis mural di kampung tersebut, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Karya yang setiap tahun sebagai ajang kreasi itu kini lenyap.
“Padahal hanya sebuah mural, tapi dipermasalahkan. Akhirnya warga menjadi resah dan cemas. Karya anak-anak muda ini terpaksa dihapus. Padahal setiap tahun kita lukis dan tidak pernah ada masalah,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI, gambar One Piece marak digambar di jalanan, seperti di wilayah Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, tetapi gambar itu tiba-tiba langsung dihapus dengan cat putih.
Video gambar One Piece yang ditutup diunggah oleh netizen di Instagram. Di salah satu akun Instagram @sragenkerenn yang memberi keterangan "Pemuda di Sragen kena tegur karena gambar fiksi bendera one piece."
Ketua Karang Taruna Dayu, Jurangjero, Karangmalang, Sragen, Supriyanto, 38, saat dihubungi Espos, Senin (4/8/2025), mengungkapkan awalnya Sabtu (2/8/2025) malam para pemuda karang taruna kerja bakti menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Setelah selesai, jelas dia, anggota karang taruna berinisiatif menggambar mirip One Piece di simpang empat jalan Jurangjero.
"Para pemuda menggambar itu tidak ada niat apa-apa. Ya, karena mereka suka menonton film kartun itu. Jadi itu ekspresi dalam rangka memeriahkan HUT ke-80," ujarnya.
Kemudian pada Minggu (3/8/2025), Supriyanto saat tidur siang didatangi aparat kepolisian dan TNI. Dia mengatakan mereka menyuruh supaya gambar di jalan itu dihapus. Dia mempertanyakan kenapa gambar itu dihapus dan ada masalah apa?
"Dari pihak berwajib itu bilangnya sebenarnya tidak ada apa-apa, cuma untuk saat ini One Piece lagi viral," kata dia.
Supriyanto sendiri yang menghapus gambar One Piece itu dengan cara menutupi cat sisa kerja bakti Sabtu malam.
"Pihak berwajib ke rumah saya, karena saya ketua karang taruna. Saya hapus sendiri dengan cat sisa Sabtu malam. Ukuran gambarnya itu sekitar 1,5 meter," jelas dia.
Dia menerangkan respons karang taruna tidak bisa apa-apa tetapi banyak anggota yang menyayangkan. Dia mengatakan tidak ada motif apa-apa karena hanya gambar One Piece, bukan yang sedang viral.
"Simbol itu hanya di jalan dan hanya satu lokasi, tidak dikibarkan," jelas dia.
Sentimen: neutral (0%)