Sentimen
Undefined (0%)
6 Agu 2025 : 17.33
Informasi Tambahan

Kasus: pengangguran

Data Ekonomi AS Pengaruhi Penguatan Rupiah

6 Agu 2025 : 17.33 Views 15

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Data Ekonomi AS Pengaruhi Penguatan Rupiah

Espos.id, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (6/8/2025). Rupiah ditutup menguat menyentuh level Rp16.361 per dollar AS. Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip bisnis.com, rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,17%. Sementara itu, indeks dollar AS ditutup melemah 0,04% ke level 98,74.

Mata uang di kawasan Asia Pasifik ditutup bervariasi. Mata uang yen Jepang menguat 0,03%, dollar Hong Kong stagnan, dollar Singapura menguat 0,05%, dollar Taiwan melemah 0,13%, dan won Korea Selatan turun 0,31% terhadap dollar AS hari ini. Kemudian peso Filipina menguat 0,25% rupee India menguat 0,15%, yuan China melemah 0,08%, ringgit Malaysia melemah 0,08%, dan baht Thailand naik 0,01% hari ini.

Pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi mengatakan dari global, sentimen datang dari Amerika Serikat dengan data purchasing manager index (PMI) yang turun menjadi 50,1 pada Juli, di bawah perkiraan sebesar 51,5. Hal ini menandai hampir terhentinya aktivitas jasa dan memperburuk kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.  Hal ini terjadi setelah laporan penggajian AS yang lemah pada hari Jumat, yang menunjukkan lebih sedikit penambahan lapangan kerja baru dan revisi yang meluas, mendorong tingkat pengangguran menjadi 4,2%.

Peluang penurunan suku bunga The Fed untuk bulan September naik menjadi 87% pada Rabu. Pelaku pasar juga menunggu keputusan Presiden Donald Trump tentang penunjukan pejabat di The Fed untuk kejelasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan bank sentral.

Secara terpisah, Trump mengatakan telah mempersempit daftar calon potensial untuk menggantikan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell menjadi empat nama. Ia mengecualikan Menteri Keuangan Scott Bessent dari daftar calon, termasuk Kevin Hassett dan mantan Gubernur Fed Kevin Warsh.

Dari dalam negeri, sentimen datang dari banyak pengamat yang tidak percaya terhadap data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 mencapai 5,12%. Angka ini naik dari 4,87% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, berdasarkan jajak pendapat para ekonom, pertumbuhan ekonomi diperkirakan di 4,80%.

Laju pertumbuhan tersebut seperti menentang kekhawatiran atas melemahnya indikator ekonomi, termasuk penurunan penjualan mobil, melemahnya konsumsi, dan kontraksi PMI, yang mengindikasikan perlambatan aktivitas ekonomi.

Namun, konsumsi rumah tangga di luar dugaan menyumbang lebih dari separuh PDB Indonesia, sedikit meningkat menjadi 4,97% pada kuartal II/2025, dibandingkan 4,95% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan itu didukung oleh pengeluaran yang lebih tinggi untuk makanan dan perjalanan selama sejumlah hari raya keagamaan dan liburan sekolah.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditutup melemah pada rentang Rp16.360—Rp16.420 per dollar AS. 

 

Sentimen: neutral (0%)