Esposin, SOLO-Artis Mawar Eva de Jongh  mengungkapkan memiliki cara yang unik untuk menenangkan diri di tengah kesibukan dunia hiburan.

Artis yang populer lewat perannya sebagai Annelies dalam film Bumi Manusia ini mengaku menemukan kenyamanan dalam aktivitas merajut. Hal itu disampaikannya saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Warung Kopi (PWK) yang dipandu oleh Gofar Hilman. 

Artis muda kelahiran Amsterdam, Belanda, 26 September 2001 ini bercerita bahwa kebiasaan merajutnya bermula dari niat sederhana untuk membuat hadiah spesial bagi seseorang. “Jadi awalnya merajut tuh karena ingin ngasih kado ke someone special,” ungkapnya dikutip dari YouTube PWK pada Rabu (6/8/2025).

Tak disangka, dari niat sederhana itu justru muncul rasa ketertarikan terhadap kegiatan merajut. Mawar mengaku bahwa merajut kini menjadi bagian dari rutinitasnya untuk mengusir lelah.

“Terus habis itu malah jadi keterusan, jadi senang banget. Jadi kalau lagi agak capek, terus ngambil benang gitu,” imbuhnya.

Mawar de Jongh juga mengenang masa awal ketika baru mulai belajar merajut. “Awalnya pakai benang yang gede banget, jadi awalnya nggak pakai hard pen,” jelasnya. Namun seiring waktu, ia pun mulai mencoba teknik yang lebih rumit.

“Tapi sempat pakai hard pen juga, buat bikin beanie gitu. Susah banget,” ujarnya.

Ia mengaku bahwa membuat satu beanie hat bahkan bisa memakan waktu lebih dari sebulan. “Kalau beanie itu lama banget. Waktu itu kayaknya satu bulan lebih.” 

Menariknya, Mawar de Jongh belajar merajut secara autodidak dengan menonton video tutorial di internet. Ia benar-benar mulai dari nol, mengikuti setiap langkah dengan teliti.

“Belajarnya dari YouTube, jadi ngelihat video YouTube gitu. Dari awal banget, jadi dari awal putarannya sampai selesai nguncinya gitu,” tambahnya.

Kini, merajut menjadi pelarian bagi Mawar de Jongh saat ingin menenangkan diri setelah seharian penuh bekerja.
“Mungkin lebih after long day, habis kerja terus ngerajut,” ucapnya.

Bagi Mawar, setiap hasil rajutan yang berhasil ia selesaikan terasa seperti sebuah pencapaian tersendiri. Ia menganggap proses tersebut bukan hanya melatih kesabaran, tetapi juga memberi ketenangan yang tidak ia temukan di tempat lain.