Sentimen
Undefined (0%)
6 Agu 2025 : 08.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Tokoh Terkait

Peminat Sekolah Rakyat di Sragen Minim, Begini Tanggapan Bupati Sigit

6 Agu 2025 : 08.27 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Peminat Sekolah Rakyat di Sragen Minim, Begini Tanggapan Bupati Sigit

Esposin, SRAGEN — Bupati Sragen Sigit Pamungkas merespons tentang minimnya pendaftar Sekolah Rakyat yang dibuka di Sragen. Bupati akan melaporkan apa pun hasil dari home visit dan assessment atas data calon siswa dari desil 1 dan desil 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) ke Kementerian Sosial (Kemensos) pada Rabu (6/8/2025) ini. Selanjutnya akan melakukan penyisiran calon siswa pada desil 3 dan desil 4 DTSEN.

“Karena calon siswanya masih terbatas dan sampai batas waktu Rabu atau 6 Agustus 2025 ini, kami tetap laporkan ke Kemensos tentang hasilnya. Selanjutnya, kami akan menyisir lagi DTSEN dari desil 3 dan desil 4. Kami akan berkoordinasi dengan para kepala desa (kades) untuk memastikan bahwa anak dari keluarga tidak mampu bisa disekolahkan di Sekolah Rakyat,” jelas Sigit saat ditemui wartawan, Selasa (5/8/2025) sore.

Sigit menyampaikan saat bertemu dengan anak dan orang tua maka disampaikan daya Tarik dari Sekolah Rakyat, salah satunya dengan menyampaikan sistem pembelajarannya, tempat fasilitas yang ada, dan seterusnya. Semua itu, jelas dia, tergantung pada anak dan keluarganya. Kalau pun tidak mau, jelas Sigit, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tidak bisa memaksa.

Sigit menjelaskan tahapan dari Sekolah Rakyat ini pada 29 Juli 2025 lalu, Kemensos bersurat ke Sragen yang berisi tentang penerimaan peserta didik baru Sekolah Rakyat tahap 1c tahun akademik 2025/2026. Dia menyampaikan surat itu intinya untuk beberapa daerah, termasuk Sragen dibuka pendaftaran peserta didik baru Sekolah Rakyat.

Proses pendaftaran siswa baru itu, kata Bupati, ada tahapannya, yaitu Kemensos menyerahkan by name by address (BNBA) calon siswa dari desil 1 dan desil  DTSEN untuk selanjutkan dilakukan home visit ke rumah-rumah warga dan wawancara. Dia mengatakan jadi data calon siswa itu sudah langsung dari Kemensos dan dilakukan verifikasi di lapangan.

“Targetnya 75 orang siswa, yaitu 50 siswa SD untuk dua rombongan belajar dan 25 orang SMP untuk satu rombongan belajar. Pendaftaran dilakukan paling lambat 5 Agustus 2025 lalu. Nantinya calan siswa itu ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Sragen dan selanjutnya pada 6 Agustus 2025 ini, hasilnya diserahkan ke Kemensos,” jelas dia.

Dia melanjutkan pada 7 Agustus 2025 dilakukan pengumuman hasil seleksi penerima siswa baru. Dia mengaakan home visit dan wawancara itu focus pada anak yang tidak sekolah atau belum sekolah di Pendidikan formal. Dia mengatakan hasil per 4 Agustus 2025 hanya dapat empat calon siswa dan pada Selasa lalu ada delapan calon siswa baru Sekolah Rakya.

Untuk kebutuhan tenaga pengajar, wali asrama, dan keperluan lainnya, ungkap Bupati, akan dicukupi pemerintah pusat. Lokasi yang akan dipakai sementara di Gesung Technopark Ganesha Sukowati Sagen. Lokasi gedung itu, terang Sigit, sudah diperiksa Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan selanjutnya menunggu tindak lanjut renovasinya.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sragen, Yuniarti, menyampaikan kendala yang dihadapi petugas di lapangan itu karena anak-anak masih usia SD sehingga kalau harus boarding house atau diasramakan masih keberatan dan anaknya tidak mau. Dia mengatakan anak dan orang tua menjadi keberatan karena tidak tega. Dia menyampaikan Dinsos tetap jalan untuk mencari calon siswa baru lewat home visit dari para petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

“Kami maksimalkan dulu dari data desil 1 dan desil 2. Kalau kuota belum terpenuhi pada bisa merambah ke desil berikutnya. Anak-anak yang lain sudah terlanjur masuk sekolah regular. Nanti akan dilaporkan ke Kemensos dan nanti kebijakannya apa ditunggu,” ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)