Sentimen
Undefined (0%)
6 Agu 2025 : 06.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Pasar Baru

Kasus: PHK

Tokoh Terkait

Pengusaha: Pertumbuhan Ekonomi Jangan Bikin Terlena!

6 Agu 2025 : 06.18 Views 5

Espos.id Espos.id Jenis Media: Ekonomi

Pengusaha: Pertumbuhan Ekonomi Jangan Bikin Terlena!

Espos.id, BANDUNG -  Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 yang mencapai 5,12% jangan sampai membuat terlena.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2025 tentu memberikan optimisme bagi dunia usaha, tetapi jangan sampai membuat kita terlena dengan catatan di lapangan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani di sela-sela Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) ke-34 Apindo di Bandung, Selasa (5/8/2025).

Shinta mengingatkan masih ada beberapa faktor yang perlu diwaspadai dan menjadi perhatian, seperti daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, konsumsi rumah tangga masih di bawah rata-rata historis, dan sektor manufaktur yang masih dalam fase kontraksi.

"Karena itu, sangat diperlukan langkah lanjutan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, mempercepat realisasi belanja, memperkuat ekspor, dan memastikan iklim usaha tetap kondusif untuk peningkatan investasi," ujarnya.

Shinta mengatakan Apindo menggaungkan kembali semangat Indonesia Incorporated sebagai kolaborasi aktif antara dunia usaha dan pemerintah untuk memanfaatkan peluang, dan menjembatani strategi pusat dan daerah dalam satu visi ekonomi yang terintegrasi.

Apindo, lanjut dia, telah melakukan sejumlah advokasi strategis dengan melakukan dialog dan koordinasi bersama pemerintah, mengupayakan advokasi berbasis data di lapangan, menyusun peta jalan, memberikan masukan teknis dan membangun sinergi lintas sektor guna menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Apindo juga terlibat aktif dalam tiga Satuan Tugas Nasional yakni Peningkatan Ekspor, Kemudahan Perizinan dan Daya Saing, serta Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK untuk bersama-sama menjaga pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan selesainya proses negosiasi mengenai tarif bea masuk resiprokal ke Amerika Serikat, diprediksi akan menaikkan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.

"Dengan selesainya kebijakan tarif Trump, IMF melihat diharapkan ada peningkatan kepastian ekonomi dengan proyeksi pertumbuhan global naik dari 2,8% menjadi 3%. Termasuk Indonesia," kata Airlangga saat hadir di acara yang sama, Senin (4/8/2025).

Untuk Indonesia, Airlangga mengatakan juga akan terjadi perbaikan, yang menurut dia dimulai dari kuartal II tahun 2025 di mana pertumbuhan ekonominya mencapai 5,12%. "Ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, sinyal pertumbuhan dan perbaikan signifikan ditunjukkan oleh beberapa sektor ekonomi mulai dari ritel, industri, pertanian, konsumsi, serta dari kosmetik dan juga makanan dan minuman yang memiliki pergeseran pola konsumsi ke arah e-commerce. "Ini menandakan ekonomi nasional benar-benar sedang tumbuh," kata Airlangga.

Dalam menjaga tingkat pertumbuhan, Airlangga mengatakan pemerintah juga tengah mempersiapkan berbagai program seperti peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR), program penyediaan 450.000 unit rumah subsidi, hingga terobosan pasar baru, salah satunya ke Uni Eropa.

Airlangga mengatakan Indonesia telah mencapai kesepakatan dasar (principal agreement) dengan Uni Eropa, yang memungkinkan ekspor barang Indonesia ke Eropa dengan tarif 0%, dan sebaliknya. Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para pelaku industri dalam negeri.

Sentimen: neutral (0%)