Sentimen
Undefined (0%)
5 Agu 2025 : 18.16

Kemenbud Dukung Produksi Film Perang Jawa

5 Agu 2025 : 18.16 Views 14

Espos.id Espos.id Jenis Media: Entertainment

Kemenbud Dukung Produksi Film Perang Jawa

Esposin, JAKARTA -- Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) berkomitmen untuk membuka ruang kolaborasi demi mendukung lahirnya karya-karya film bernilai sejarah dan budaya, sekaligus memperkuat posisi film Indonesia di tingkat nasional maupun global.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan dukungan penuh atas inisiatif Visinema dalam garapan terbarunya, yakni film Perang Jawa dalam mendukung kemajuan perfilman Tanah Air.

“Ini merupakan proyek penting dan monumental, kami sangat mendukung,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (4/8/2025). 

Perang Jawa, menurut Menbud adalah salah satu peristiwa besar dalam sejarah bangsa. Apabila dikemas dengan apik, film ini menurutnya akan menghasilkan narasi dan visual yang sangat megah. 

Hal itu disampaikan saat menerima audiensi dari sutradara, produser, dan Chief Executive Officer Visinema Angga Dwimas Sasongko.

Pertemuan itu juga membahas perkembangan film epik terbaru garapan Angga Dwimas Sasongko serta diskusi dalam rangka mendorong kemajuan ekosistem sinema Indonesia.

Film Perang Jawa merupakan proyek Visinema yang sudah disiapkan secara intensif selama dua tahun terakhir dan direncanakan mulai fase produksi pada awal 2027.

Terinspirasi dari kisah perlawanan Pangeran Diponegoro, pengumuman proyek sinema ini bertepatan dengan dua abad dimulainya Perang Diponegoro yang terjadi pada 20 Juli 1825.

Berperan sebagai sutradara dalam film ini, Angga Dwimas Sasongko menuturkan, film ini akan mengangkat kisah Pangeran Diponegoro, tetapi dengan pendekatan yang lebih luas dan filosofis, bukan sekadar film perang atau biopik, dan akan berfokus pada peristiwa penting lima tahun Perang Jawa (1825–1830).

“Film ini bukan kerja dari Visinema saja, tapi merupakan ikhtiar bersama untuk bangsa,” ujar Angga seperti dilansir Antara. 

Fadli menambahkan, salah satu alasan di balik produksi film ini adalah minimnya film epik di Indonesia. Menurutnya, setelah 30 atau 40 tahun, film dengan skala sebesar film Tjoet Nja' Dhien karya Eros Djarot belum ada lagi hingga saat ini. Ia berharap Perang Jawa bisa sebesar dan memiliki dampak positif yang melampaui zaman, seperti film Tjoet Nja' Dhien.

Produser Taufan Adryan, menjelaskan setelah pihaknya melakukan riset yang mendalam, yang menarik bukan hanya perangnya, tetapi bagaimana Diponegoro menjadi sosok Diponegoro.

"Kami ingin mengangkat prinsip kejawaan dan kepemimpinan beliau yang legendaris. Film ini akan bercerita tentang perjalanan yang dia alami, bukan hanya film perang dengan aksi heroiknya saja, tapi sosok Diponegoro sebagai pemimpin,” jelas Taufan.

Skenario film itu ditulis oleh Ifan Ismail, penulis peraih Piala Citra dan penulis naskah film Habibie & Ainun. Berkolaborasi dengan Peter Carey, sejarawan terkemuka yang telah meneliti tokoh Diponegoro dan penulis The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785–1855, Perang Jawa akan mengambil banyak inspirasi dari riset panjang sejarawan tersebut.

Sentimen: neutral (0%)