Cek Kesehatan Gratis Sasar Pelajar Kelas I SD hingga XII SMA/SMK di Boyolali
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menggelar kick off Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi pelajar di SMK Muhammadiyah 01 Sambi Boyolali, Senin (4/8/2025). Kegiatan tersebut menandai program awal cek kesehatan gratis bagi para pelajar di Boyolali.
Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, hadir di kegiatan tersebut didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, dan jajarannya. Dwi Fajar mengatakan di SMK Muhammadiyah 01 Sambi ada sekitar 96 anak yang diperiksa kesehatannya.
“Kami dari Pemkab Boyolali berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan pemerintah pusat sekaligus membangun sumber daya manusia,” kata dia saat ditemui seusai acara.
Melalui program tersebut, Fajar ingin memastikan setiap anak di Boyolali mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang layak.
Ia mengatakan cek kesehatan gratis untuk para pelajar menjadi upaya preventif, mencegah, dan mendeteksi dini masalah kesehatan pada anak. Sehingga, nantinya bisa segera diambil langkah berikutnya.
“Generasi muda adalah aset bangsa yang paling berharga. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan yang akan menentukan arah kemajuan bangsa ini. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun mental,” jelas dia.
Ia tak menampik beberapa anak takut saat harus dicek darahnya sampai pucat. Namun, ia meminta mereka untuk tidak takut karena hanya sakit sedikit saat diambil darahnya di jari untuk mengecek hemoglobin hingga cek gula darah.
“Kami berpesan anak-anak untuk makan sehat, bergizi, istirahat cukup, olahraga, dan hidup sehat. Insyaallah semuanya sehat baik fisik dan mentalnya,” kata dia.
Sementara itu, Kadinkes Puji Astuti mengatakan pemeriksaan kesehatan gratis telah dimulai sejak Februari 2025 dengan sasaran masyarakat secara umum dan menyeluruh. Terdata hingga hari ini ada 133.934 orang atau 12,18% penduduk Boyolali telah memanfaatkan program cek kesehatan gratis.
“Untuk yang di SMK sini ada 96 orang, bertahap untuk kelas X dulu. Nanti bertahap. Targetnya semua murid dari kelas I SD sederajat sampai kelas XII SMA/SMK sederajat, sampai akhir tahun. Kalau bisa di awal sekolah, jadi seperti skrining di saat awal masuk,” kata dia.
Puji mengatakan Dinkes Boyolali berusaha promotif dan preemtif kesehatan. Dengan skrining kesehatan, maka petugas kesehatan bisa mendeteksi potensi penyakit.
Siswa diperiksa mulai dari badan, gigi, jiwa, mata, telinga, gizi, hemoglobin, hingga pemeriksaan gula darah. Namun, untuk siswa SD tidak dilakukan pemeriksaan darah.
“Seperti di sini itu hampir semua merokok, sebagian besar merokok. Ini perjuangan kami bagi Dinkes Boyolali untuk meningkatkan promosi bahaya merokok,” kata dia.
Kepala SMK Muhammadiyah 01 Sambi Boyolali, Yulianto, berterima kasih kepada Pemkab Boyolali yang menjadikan sekolahnya lokasi kick off program cek kesehatan gratis bagi pelajar. Ia mengatakan hal tersebut sangat bermanfaat untuk sekolah dan siswa.
“Anak-anak jadi tahu kondisi siswa dan semoga ke depan ini bisa berlangsung terus-menerus. Ini sangat bermanfaat bagi kita,” kata dia.
Ia tak menampik adanya siswanya yang merokok, tapi Yulianto mengatakan mereka tidak merokok di sekolah tapi di luar. Menurutnya, ketika mereka merokok di luar sekolah, maka guru sulit untuk mengantisipasi.
“Kadang kami juga melakukan razia rokok hingga memberikan edukasi di tiap mata pelajaran. Cuma kalau merokok di luar kan ada faktor lingkungan. Jadi kami bisanya hanya imbauan dan razia,” kata dia.
Sementara itu, salah satu siswa kelas X.2 jurusan Otomotif, Ardiyanta Teguh Raharjo, mengaku baru kali pertama dicek kesehatannya. Ia mengatakan cukup deg-degan karena mengetahui harus diambil darahnya di ujung jari.
“Saya cukup takut dengan darah, jadi pas harus diambil darahnya ya agak ngeri. Tapi ternyata tidak terlalu sakit, hanya sebentar saja sakitnya,” kata dia.
Ia mengatakan senang dengan adanya kegiatan tersebut karena bisa mengetahui kondisi kesehatannya dan harus bersikap seperti apa agar tetap sehat.
“Semoga program ini jalan terus karena memang berguna untuk mengetahui kesehatan warga,” jelas dia.
Sentimen: neutral (0%)