Esposin, SOLO -- Musim baru bukan sekadar soal jadwal dan seragam baru. Bagi Persis Solo, ini tentang menutup luka lama dan menyalakan kembali harapan. Setelah melewati musim penuh cobaan, Laskar Sambernyawa datang ke Liga 1 atau Super League 2025/2026 dengan semangat segar dan keyakinan bahwa mereka bisa lebih dari sekadar bertahan.

Dalam hitungan hari, Laskar Sambernyawa akan kembali mengarungi panasnya kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Super League 2025/2026. Persis Solo dijadwalkan membuka musim dengan laga tandang ke markas Madura United di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Sabtu (9/8/2025) malam.

Musim ini adalah tahun keempat bagi Persis sejak promosi dari Liga 2 pada musim 2021/2022. Namun, ambisi mereka jelas tidak lagi sekadar bertahan. Manajemen klub melakukan perombakan besar, menyuntikkan harapan baru agar bisa melangkah lebih jauh dibanding musim lalu.

Tak tanggung-tanggung, 16 pemain dilepas. Termasuk pelatih Ong Kim Swee yang sempat menyelamatkan tim dari degradasi musim lalu, juga didepak. Sebagai pengganti, Persis mendatangkan pelatih asal Belanda, Peter de Roo, yang musim lalu menukangi Balestier Khalsa di Liga Singapura.

Berbeda dari musim lalu yang dipenuhi bongkar pasang pemain, kali ini manajemen lebih hati-hati. Tidak lagi merekrut secara massal, Persis Solo menyusun skuad yang ramping namun efektif. Bahkan, satu slot pemain asing masih dibiarkan kosong, tanda mereka tak ingin gegabah.

Beberapa nama asing yang masuk justru sudah familiar dengan gaya pelatih dan suasana liga. Termasuk Xandro Schenk, Fuad Sule, dan yang paling mencuri perhatian: Kodai Tanaka.

Striker asal Jepang ini musim lalu mencetak 24 gol dan 15 assist bersama Balestier Khalsa. Meski punya reputasi sebagai mesin gol, Tanaka memilih merendah.

"Saya tidak mau bicara soal target gol. Yang penting, saya mencetak gol untuk tim ini dan suporter Persis Solo. Saya ingin kami berjuang bersama," ujar Tanaka usai laga uji coba kontra Unsa FC.

Persis juga tampil impresif dalam rangkaian uji coba pramusim. Tim asuhan Peter de Roo menyapu bersih kemenangan melawan PSIM Yogyakarta, Malut United, Kendal Tornado FC, dan Unsa FC. Bahkan hingga awal Agustus, laga uji coba melawan Bali United masih dijalani demi mematangkan strategi.

Meski enggan membandingkan skuadnya dengan tim lain, pelatih De Roo menggarisbawahi satu hal penting: fokus.

“Saya tidak mau membandingkan tim kami dengan tim lain. Fokus saya hanya pada tim ini. Pemain saya harus siap untuk kompetisi,” katanya.

Dengan persiapan yang lebih tertata dan arah strategi yang jelas, suporter mulai menaruh harapan. Manahan tak boleh lagi jadi ladang poin lawan. Target lima besar atau bahkan lebih bukan lagi sekadar mimpi bagi publik Solo Raya.