Sentimen
Undefined (0%)
2 Agu 2025 : 15.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Kasus: kecelakaan

Tokoh Terkait

7 Insiden Temperan KA Terjadi selama Juli 2025 di Semarang, 4 Orang Meninggal

2 Agu 2025 : 15.41 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

7 Insiden Temperan KA Terjadi selama Juli 2025 di Semarang, 4 Orang Meninggal

Esposin, SEMARANG – Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang mencatat sedikitnya tujuh insiden temperan, yakni benturan antara kereta api dengan kendaraan atau pejalan kaki, yang terjadi di jalur rel maupun perlintasan sebidang.

Deretan peristiwa tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dunia, dua luka berat, dan satu luka ringan. Data ini menjadi sinyal kuat bahwa kesadaran masyarakat terhadap keselamatan perjalanan kereta api masih jauh dari cukup.

“Keselamatan perjalanan kereta api adalah prioritas yang harus dijaga bersama, karena satu kelalaian kecil dapat berakibat fatal dan menelan korban jiwa dalam jumlah yang banyak,” ujar Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, saat dikonfirmasi, Sabtu (2/8/2025).

Saat ini, kereta api di wilayah Daop 4 dapat melaju hingga 120 kilometer per jam. Kecepatan ini memang mempercepat waktu tempuh dan meningkatkan efisiensi layanan, tetapi juga membuat kereta nyaris mustahil berhenti mendadak saat menghadapi hambatan mendadak di rel.

“Masyarakat harus memahami bahwa dalam situasi ini, keselamatan bergantung pada sikap disiplin dan kewaspadaan mutlak setiap individu,” ungkapnya.

Lebih jauh, KAI Daop 4 mengaku tak pernah berhenti melakukan kampanye keselamatan, baik melalui sosialisasi langsung ke masyarakat maupun penyebaran pesan lewat media sosial dan media massa.

Namun upaya itu belum mampu menekan angka kecelakaan secara signifikan jika tidak didukung perubahan sikap dari masyarakat.

“Keselamatan bukan hanya urusan petugas KAI atau pemerintah. Ini tanggung jawab bersama. Di balik klakson kereta yang panjang, ada peringatan keras. Dan di balik setiap kecelakaan, ada keluarga yang menanti dengan harap cemas,” tuturnya.

Franoto lantas mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur rel dan selalu memastikan kondisi aman saat melintas di perlintasan sebidang. Selain itu, KAI Daop 4 juga mengajak membangun budaya selamat di lingkungan masyarakat.

Pasalnya tidak cukup hanya mematuhi aturan di atas kertas, tetapi menjadikannya bagian dari sikap hidup sehari-hari. “Kami tidak pernah lelah mengingatkan bahwa keselamatan perjalanan KA bukan hanya soal aturan, tapi tentang menyelamatkan kehidupan,” tandasnya.

Sentimen: neutral (0%)