Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Jati, Joglo, Klaten, Paseban, Semarang
Tokoh Terkait
Ziarah Makam Ranggawarsita di Klaten, Menbud Soroti Atap Plafon Dihuni Kelelawar
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KLATEN — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebut bangunan atap makam utama Ranggawarsita yang terletak di Dusun Kedon, Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten perlu diperbaiki. Menbud menyebut atap plafon makam pujangga panutup Jawa itu kini dihuni ribuan kelelawar.
Hal itu disampaikan setelah meninjau bangunan makam utama Ranggawarsita pada Kamis (31/7/2025) kemarin. “Atap rumah makam perlu segera diperbaiki karena berisiko menyebabkan kerusakan struktural,” kata dia, dalam keterangan resmi, Jumat (1/7/2025).
Manbud mengatakan pentingnya pemeliharaan infrastruktur situs bersejarah salah satunya adalah kompleks makam sebagai upaya menjaga warisan budaya.
Selain berkunjung ke Kompleks Makam Ranggawarsita, Menbud juga singgah ke Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat.
“Kompleks ini adalah bagian dari sejarah panjang spiritualitas Jawa. Penting untuk dirawat tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara kultural melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat setempat,” ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, ia mendorong adanya upaya pelestarian warisan budaya, khususnya situs-situs sejarah spiritual yang memiliki nilai penting dalam perjalanan kebudayaan khususnya di Pulau Jawa.
Rumah makam Ranggawarsita berbentuk bangunan joglo berukuran 6,5 meter x 17 meter terletak di tengah pemukiman penduduk di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten.
Kompleks makam ini menjadi lokasi ziarah spiritual yang ramai dikunjungi masyarakat dari luar daerah.
Adapun Ranggawarsita atau Raden Ngabehi Ranggawarsita dikenal sebagai seorang pujangga besar dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang lahir pada tahun 1802 dan wafat pada tahun 1873.
Berbagai karya kesusastraan Jawa telah diciptakan, di antaranya adalah Serat Hidayat Jati, Serat Ajidarma Tuwin, Serat Ajinirmala, Serat Suluk Sukmalelana, Serat Jaka Lodhang, Serat Jayengbaya, Serat Pawarsakan, Serat Kalatidha, dan Serat Witaradya.
Dalam rangkaian kunjungan kerja, Menbud Fadli juga meninjau Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran atau yang juga dikenal sebagai Sunan Tembayat, seorang tokoh spiritual dan wali pada abad ke-15 yang memiliki peran penting dalam perkembangan Islam di tanah Jawa.
Ia juga diketahui sebagai Bupati Semarang yang pertama. Situs yang terletak di Desa Paseban, Bayat, Kabupaten Klaten ini diketahui telah berdiri sekitar tahun 1500-an dan masih ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah.
Menteri Fadli juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat tokoh agama, dan pihak desa yang selama ini aktif merawat dan menghidupkan situs melalui berbagai kegiatan kebudayaan.
Ia juga menyampaikan harapan agar sinergi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan Kementerian Kebudayaan dapat terus diperkuat dalam menjaga warisan budaya.
Sentimen: neutral (0%)