Sentimen
Undefined (0%)
1 Agu 2025 : 21.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Pekalongan

Tokoh Terkait

Wawalkot Pekalongan Ajak Anak Nikmati Dunia Nyata Lewat Permainan Tradisional

1 Agu 2025 : 21.25 Views 12

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Wawalkot Pekalongan Ajak Anak Nikmati Dunia Nyata Lewat Permainan Tradisional

Esposin, PEKALONGAN -- Semarak kegembiraan anak-anak terasa dalam Festival Anak Kota Pekalongan Tahun 2025 yang berlangsung meriah sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini.

Ratusan anak bersama orang tua dan guru pendamping memadati area festival yang penuh dengan nuansa khas masa kecil tempo dulu, diwarnai beragam permainan tradisional yang semakin langka ditemukan di era digital saat ini. Kegiatan Festival Anak tersebut berlangsung di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Pekalongan, Rabu (30/7/2025).

Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab, hadir langsung membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi luar biasa kepada seluruh panitia pelaksana dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Pekalongan atas inisiasi dan kerja keras menyelenggarakan festival yang sarat makna ini.

“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan Festival Anak Kota Pekalongan Tahun 2025 ini. Di tengah era digitalisasi seperti sekarang, masyarakat mulai melupakan permainan-permainan tradisional yang dulu sangat akrab di masa kecil kita. Maka dengan kegiatan ini, kita ajak kembali anak-anak Kota Pekalongan untuk mengenal dan mencintai permainan khas nusantara,” ungkapnya.

Wawalkot Balgis menekankan pentingnya menghadirkan ruang bermain yang sehat dan menyenangkan bagi anak-anak. Diakuinya, kini penggunaan gawai di kalangan anak-anak sudah menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama oleh keluarga dan masyarakat.

“Anak-anak tidak bisa terus-menerus berada di dunia maya, bermain gadget tanpa batas. Mereka juga perlu menikmati dunia nyata, bersosialisasi, bermain, dan tertawa lepas bersama teman-temannya. Lewat festival ini, mereka bisa merasakan kembali bagaimana rasanya bermain egrang, lompat tali, layangan, yoyo, engklek, dan berbagai permainan tradisional lain yang kaya akan nilai edukatif dan kebersamaan,” jelasnya.

Salah satu permainan yang menarik perhatian adalah yoyo, yang menurutnya bukan sekadar mainan biasa.

“Yoyo bukan permainan yang bisa dimainkan sembarangan, butuh keterampilan dan ketekunan. Tidak semua anak bisa melakukannya. Ini menjadi pelajaran tersendiri bagi mereka untuk sabar, belajar, dan mencoba hal baru yang menantang,” terangnya.

Melalui permainan-permainan tersebut, lanjutnya, anak-anak diajak untuk mengasah keterampilan motorik, kecerdasan sosial, dan kemampuan problem solving yang selama ini cenderung berkurang akibat dominasi layar gadget. Dirinya berharap, momentum ini dapat menjadi titik balik dalam membangun kembali kebiasaan bermain aktif di luar ruangan yang lebih sehat dan menyenangkan.

“Permainan tradisional bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga sarana pengembangan karakter. Anak-anak diajarkan sportivitas, solidaritas, serta kebahagiaan sederhana yang tumbuh dari interaksi langsung. Ini sangat penting untuk masa depan mereka agar tumbuh menjadi anak-anak hebat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wawalkot Balgis juga mengajak seluruh pihak terutama orang tua untuk turut mendampingi anak dalam menghadapi perkembangan zaman. Ia mengingatkan bahwa, tantangan dalam mendidik anak tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah atau pemerintah.

“Orang tua adalah benteng utama perlindungan anak. Maka mari kita hadirkan waktu dan ruang bagi anak untuk bermain, berdialog, dan berkembang. Jangan biarkan mereka tumbuh dalam isolasi layar, tanpa pengalaman interaksi sosial yang nyata,” pungkasnya. (NA)

Sentimen: neutral (0%)