Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Karawang, Semarang
Tokoh Terkait
Cerita Naik Whoosh: Kayak Naik Pesawat, Tapi di Rel!
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG -- Dari Bandung ke Jakarta cuma 30 menit? Bukan mimpi. Itulah yang dirasakan Reza Akbar, seorang pewarta asal Semarang, saat pertama kali menjajal kereta cepat Whoosh. Perjalanannya dari Stasiun Padalarang ke Halim hanya memakan waktu 36 menit, cepat, nyaman, dan nyaris tanpa terasa.
“Baru juga merasa ngantuk, tiba-tiba sudah sampai. Rasanya seperti naik pesawat di darat,” ungkapnya sambil tersenyum, Kamis (31/7/2025) malam.
Reza memulai perjalanannya dari Stasiun Tawang Semarang bersama 24 pewarta lainnya menggunakan KA Harina pada Kamis pagi. Namun, momen paling dinantikan adalah saat ia menaiki Whoosh, kereta cepat pertama di Indonesia, dari Padalarang menuju Jakarta.
“Whoosh bagi saya bukan cuma alat transportasi. Ini simbol bahwa Indonesia bisa menghadirkan moda modern yang efisien dan nyaman,” katanya.
Cepatnya Bukan Main
Whoosh melaju dari Stasiun Padalarang tepat pukul 17.53 WIB. Dalam waktu hanya 36 menit, Reza dan rombongan sudah tiba di Stasiun Halim, Jakarta, pukul 18.29 WIB. Perjalanan sejauh 125 kilometer itu melesat tanpa terasa.
Teknologi dan kecepatan inilah yang membuat Whoosh jadi primadona baru di antara moda transportasi antarkota. Kereta ini mampu melaju hingga 350 km/jam dan memotong waktu tempuh Jakarta–Bandung dari tiga jam menjadi sekitar 30 menit saja.
10,7 Juta Penumpang dan Terus Bertambah
Sejak mulai beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, Whoosh telah melayani lebih dari 10,7 juta penumpang hingga akhir Juli 2025.
“Respons masyarakat luar biasa. Ini bukan hanya moda transportasi, tapi gaya hidup baru yang tumbuh bersama kecepatan dan kenyamanan,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa.
Rekor jumlah penumpang harian bahkan tercatat pada 27 Juni 2025, dengan total 26.770 orang menggunakan Whoosh dalam satu hari, sebuah pencapaian tersendiri dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Whoosh saat ini mengoperasikan 62 perjalanan per hari dengan headway setiap 30 menit. Rute utamanya adalah Halim–Padalarang–Tegalluar–Summarecon, dan tersedia juga layanan singgah di Stasiun Karawang tiap satu jam. Masing-masing rangkaian kereta dapat menampung hingga 601 penumpang dengan tiga kelas: First Class, Business Class, dan Premium Economy.
SDM Lokal, Teknologi Global
Keberhasilan Whoosh tak lepas dari peran besar sumber daya manusia lokal. Mulai dari masinis, teknisi, petugas pelayanan, hingga kondektur, semuanya merupakan tenaga kerja Indonesia yang telah mengikuti pelatihan intensif dan proses transfer teknologi.
Dalam aspek keamanan, KCIC telah memasang 1.846 CCTV yang tersebar di sepanjang jalur rel, stasiun, hingga rangkaian kereta. Sebanyak 650 petugas keamanan juga berjaga secara bergilir setiap 500 meter selama 24 jam penuh.
Terhubung ke Mana Saja
Tak hanya mengandalkan kecepatan, Whoosh juga menjadi bagian dari jaringan mobilitas yang terintegrasi. Penumpang bisa melanjutkan perjalanan ke pusat-pusat aktivitas dengan mudah melalui koneksi ke LRT, BRT, kereta feeder, shuttle, hingga transportasi daring.
“Perjalanan antarkota yang dulu memakan waktu dan energi, kini berubah menjadi aktivitas harian yang efisien dan menyenangkan. Kami terus berkomitmen menjadikan Whoosh sebagai bagian dari solusi transportasi masa depan Indonesia,” tandas Eva.
Sentimen: neutral (0%)