Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Shanghai
Tokoh Terkait
The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Kamis Ini Diprediksi Variatif
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (31/7/2025) diperkirakan bergerak variatif seiring langkah Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menahan tingkat suku bunga acuannya.
IHSG dibuka melemah 16,39 poin atau 0,22% ke posisi 7.533,50. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,93 poin atau 0,37% ke posisi 795,22.
Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,29%, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,01%, indeks DAX Jerman turun 0,19%, serta indeks CAC Prancis naik tipis 0,06%.
Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada Rabu, di antaranya Indeks S&P melemah 0,12% ditutup di 6.362,90, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 171,71 poin atau 0,38% ke level 44.461,28, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,15% berakhir di 21.129,67.
Pantauan bursa saham regional Asia pagi ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei menguat 367,80 poin atau 0,90% ke 41.023,50, indeks Shanghai melemah 33,30 poin atau 0,92% ke 3.582,87, indeks Hang Seng turun 361,43 poin atau 1,44% ke 24.822,55, dan indeks Strait Times melemah 24,31 poin atau 0,59% ke 4.195,45.
"IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak volatile setelah The Fed belum menunjukkan tanda-tanda pemangkasan," sebut tim riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya, Kamis.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali menahan suku bunga di level 4,25%-4,50% pada Juli 2025, yang merupakan penangguhan kali kelima berturut-turut sejak pemangkasan terakhir pada Desember 2024. Pelaku pasar mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers, untuk mencari petunjuk arah kebijakan selanjutnya dari The Fed.
Powell mengatakan bahwa bank sentral belum siap memangkas suku bunga, di tengah dampak tarif impor yang lebih tinggi dari Presiden AS Donald Trump terhadap inflasi.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 3% secara tahunan pada kuartal II 2025, atau lebih tinggi dari ekspektasi dan membalikkan arah dari kontraksi kuartal I 2025 sebesar minus 0,5% yang dipicu lonjakan impor menjelang penerapan bea masuk baru yang ditetapkan Presiden Donald Trump.
Data terbaru menunjukkan perusahaan swasta di AS menambah 104.000 lapangan kerja pada Juli 2025, atau menjadi kenaikan terkuat sejak Maret 2025 dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 75.000.
Dari kawasan Asia, Bank of Japan (BoJ) akan menggelar rapat suku bunga pada hari ini, yang diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5 persen, atau tertinggi sejak 2008, seiring upaya normalisasi kebijakan moneter.
Sentimen: neutral (0%)