Sentimen
Undefined (0%)
30 Jul 2025 : 17.27
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri, BNI, BRI, PT Pertamina

Kab/Kota: Shanghai, Stockholm

Kasus: zona merah

Tokoh Terkait

Sikap Hati-hati Pelaku Pasar Pengaruhi Pelemahan IHSG

30 Jul 2025 : 17.27 Views 1

Espos.id Espos.id Jenis Media: Bisnis

Sikap Hati-hati Pelaku Pasar Pengaruhi Pelemahan IHSG

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (30/7/2025) ditutup melemah di tengah sikap hati-hati pelaku pasar menjelang pengumuman suku bunga acuan The Fed.

IHSG ditutup melemah 68,02 poin atau 0,89% ke posisi 7.549,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,91 poin atau 0,86% ke posisi 798,15.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 2,24%, diikuti oleh sektor industri yang naik 1,00% dan sektor barang konsumen non primer yang naik 0,86%.

Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam sebesar 3,01%, diikuti oleh sektor keuangan yang turun 2,19% dan sektor barang baku yang turun 1,07%.

Saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu SSTM, IKAN, ISEA, SWID dan JAST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni VAST, SMMA, SUNI, BBLD dan APEX. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.847.809 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,64 miliar lembar saham senilai Rp15,15 triliun. Sebanyak 283 saham naik, 321 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan pelemahan harga pada perdagangan hari ini. Saham bank jumbo misalnya kompak melemah. Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 3,57%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,3%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 1,91%, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 0,72%.

Deretan saham di sektor lainnya dengan transaksi tinggi juga bergerak lesu. Saham BRMS turun 3,4%, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) melemah 3,38% dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) jeblok 6,83%.

Terdapat sejumlah saham dengan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST) ambrol 14,96%, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) jeblok 12,77%, dan PT Sunindo Pratama Tbk. (SUNI) turun 11,35%.

Sementara sejumlah saham mencatatkan kinerja harga paling kinclong atau top gainers. Harga saham PT Sunson Textile Manufacture Tbk. (SSTM) melonjak 34,97%, PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. (IKAN) naik 34,92%, dan PT Indo American Seafoods Tbk. (ISEA) naik 34,85%. Pada perdagangan sebelumnya, Selasa (29/7/2025), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,04% ke level 7.617,91. 

Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain indeks Nikkei melemah 27,05 poin atau 0,07% ke 40.647,50, indeks Shanghai menguat 6,01 poin atau 0,17% ke 3.615,72, indeks indeks Hang Seng melemah 347,52 poin atau 1,36% ke 25.176,22, dan indeks Strait Times melemah 12,33 poin atau 0,30% ke 4.216,42.

Tim Analis MNC Sekuritas telah memperkirakan bahwa koreksi indeks komposit mencapai target yang diberikan. Untuk itu, MNC memperkirakan, posisi IHSG masih berada pada bagian akhir dari wave v dari wave (iii) dari wave [c].

Sementara, Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas Chory Ramdhani menerangkan bahwa saat ini pasar tengah mencermati sejumlah sentimen. Pasar menanti hasil rilis laporan kinerja emiten pada semester I/2025 dan potensi pemangkasan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pekan ini.

Tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya menyebut bursa regional Asia bergerak variatif. "Pelaku pasar mengambil sikap hati-hati menjelang pengumuman kebijakan Federal Reserve [The Fed]. The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga," sebut tim riset Pilarmas. 

Meskipun The Fed secara luas diperkirakan mempertahankan suku bunga pada Rabu malam ini, pelaku pasar akan fokus pada konferensi pers The Fed untuk mengetahui sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2025.

Sementara itu, ketidakpastian perdagangan berlanjut setelah perundingan Amerika Serikat (AS) dan China di Stockholm, Swedia, yang berakhir pada Selasa (29/7/2025) tanpa kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata yang sedang berlangsung. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa kesepakatan apa pun akan membutuhkan persetujuan akhir dari Presiden AS Donald Trump.

Dari dalam negeri, laporan terbaru World Economic Outlook dari International Monetary Fund (IMF) merevisi prediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dari sebelumnya 4,7% persen menjadi 4,8%.

Namun demikian, target itu lebih rendah dari target pemerintah yang di awal tahun target sebesar 5,2%. Tentunya ini tidak terlepas dari dampak perlambatan global dan tekanan eksternal yang belum mereda.

Sentimen: neutral (0%)