Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Bebek
Kab/Kota: Grogol, Los Angeles, Sukoharjo
Kasus: Tawuran
Tokoh Terkait
Marak Tawuran Geng di Sukoharjo, Usulan Jam Malam Pelajar Mencuat
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, SUKOHARJO-Maraknya aksi tawuran antar geng di Sukoharjo meresahkan masyarakat dan menjadi keprihatinan tersendiri. Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sukoharjo, Yusuf Aziz Rahma.
Menurutnya aksi tawuran menggunakan sajam yang dilakukan kelompok pemuda dan gengster membuat resah masyarakat yang beraktivitas pada malam hari. Mereka waswas dan khawatir bepergian keluar rumah pada malam hari.
Aziz, sapaan akrabnya, mengungkapkan situasi ini harus direspons Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo dengan menerapkan kebijakan jam malam untuk pelajar pada malam hari. “Kami berencana melakukan audiensi dengan Polres Sukoharjo lantaran korban merupakan anggota Kokam Sukoharjo. Jangan ada lagi korban berikutnya dari masyarakat yang tidak tahu apa-apa,” ujar dia.
Sementara itu, polisi memburu dua kelompok pemuda yang diduga gengster yang terlibat tawuran di Jalan Ahmad Yani, Kartasura pada Minggu (27/7/2025) sekitar pukul 03.30 WIB. Maraknya kasus pertikaian antargeng membuat sejumlah pihak mengusulkan jam malam untuk pelajar.
Video aksi tawuran dua kelompok pemuda yang diduga gengster di Kartasura viral di media sosial (medsos). Kedua kelompok menggunakan berbagai jenis senjata tajam (sajam) seperti clurit dan cocor bebek (corbek) saat tawuran di lokasi kejadian. Kedua kelompok itu juga terlibat saling kejar menggunakan sajam di Jalan Ahmad Yani, Kartasura. “Petugas masih melakukan penyelidikan dengan mendalami keterangan para saksi dan memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, Rabu (30/7/2025).
Akibat tawuran itu, seorang warga Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura sekaligus anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Kartasura, Hanif, mengalami luka di bagian leher lantaran terkena sabetan sajam. Saat kejadian, korban hendak berangkat untuk mengikuti pengajian Minggu pagi di wilayah Kecamatan Mojolaban.
Kala itu, korban melaju dari arah barat ke timur di Jalan Ahmad Yani, Kartasura. Setiba di lokasi kejadian, dia melihat aksi tawuran kelompok pemuda menggunakan sajam. Dia sempat mencari jalan alternatif dengan berbelok melewati gang perkampungan. Namun, tiba-tiba dari arah belakang muncul beberapa pemuda yang membawa sajam. “Saksi korban juga telah dimintai keterangan,” ujar dia.
Pada pertengahan Mei 2025, dua kelompok geng bertikai di Jalan Tanjunganom-Baki, tepatnya di selatan Alfamart Gedangan, Grogol. Dua kelompok geng, yakni Santa Cruz dan Los Angeles berduel menggunakan sajam di lokasi kejadian. Akibat kejadian itu, anggota geng Santa Cruz, Tio Dwi Anggara meninggal dunia setelah mengalami luka bacok di leher.
Sentimen: neutral (0%)