Harga Seragam Sekolah Negeri Rp2 Juta, Disdik Kota Semarang Minta Warga Lapor
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang buka suara terkait adanya temuan mahalnya harga seragam di sekolah negeri yang bahkan melebihi sekolah swasta.
Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, meminta agar orang tua atau warga segera melapor kepada pihaknya ketika menemukan praktik penjualan seragam yang tidak wajar di sekolah negeri.
“Kalau ada temuan seperti itu, saya minta dilaporkan langsung ke saya. Saya penasaran sekolahnya mana,” ujar Bambang Pramusinto saat dikonfirmasi Espos, Selasa (29/7/2025).
Bambang menegaskan bahwa pihaknya sudah berulang kali mengingatkan kepala sekolah agar tidak mewajibkan pembelian seragam melalui sekolah.
Bahkan dia telah menyarankan orang tua membeli seragam nasional di pasar tradisional yang dinilai lebih terjangkau.
“Sudah saya sampaikan berkali-kali ke kepala sekolah. Tidak boleh memaksa pembelian seragam. Kalau seragam nasional, bisa beli di pasar saja,” ungkapnya.
Menurut Bambang, sekolah sebenarnya tidak perlu menyediakan seragam. Sebab pasar sudah menyediakan kebutuhan siswa, maka masyarakat bisa membeli sendiri tanpa campur tangan pihak sekolah.
“Aturannya, sekolah tidak boleh mewajibkan pembelian seragam di sekolah. Kalau benar ada paksaan, kasih tahu saya. Saya akan tindak lanjuti,” tegasnya.
Laporan Dua Lembaga Pengawas
Sebelumnya ada laporan dari dua lembaga pengawas, Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIROS) dan Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KP2KKN) Jawa Tengah.
Keduanya menyoroti praktik penjualan seragam di sekolah negeri yang dianggap membebani ekonomi orang tua dan berpotensi menimbulkan penyimpangan dalam pengelolaan pendidikan.
Direktur PATTIROS, Mukhlis Raya, menyebut harga paket seragam di SMP negeri berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta, jauh lebih mahal dibanding sekolah swasta yang hanya mematok harga Rp600.000 hingga Rp800.000.
“Di tengah tekanan ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, beban tambahan seperti ini sangat memberatkan. Seragam adalah kebutuhan dasar yang seharusnya terjangkau dan adil,” ujar Mukhlis.
PATTIROS mencatat, siswa SMP negeri di Semarang diwajibkan memiliki tiga jenis seragam, yaitu batik, kotak-kotak, dan lurik yang menjadi identitas masing-masing sekolah.
Sentimen: neutral (0%)