Sentimen
Undefined (0%)
28 Jul 2025 : 20.29
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Serang

Partai Terkait

Final AFF U-23: Indonesia Tak Siapkan Adu Penalti Lawan Vietnam

28 Jul 2025 : 20.29 Views 19

Espos.id Espos.id Jenis Media: Sport

Final AFF U-23: Indonesia Tak Siapkan Adu Penalti Lawan Vietnam

Esposin, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, menegaskan bahwa timnya menargetkan kemenangan dalam waktu normal saat menghadapi Vietnam pada final Piala AFF U-23 2025. Meski adu penalti tetap jadi opsi, Indonesia tidak menyiapkan skema khusus untuk situasi tersebut.

Vanenburg menargetkan skuadnya bisa memenangi laga dalam 90 menit saat melawan Vietnam. Laga puncak Piala AFF U-23 2025 ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam.

Meski adu penalti bisa saja terjadi, Vanenburg menyatakan timnya tidak melakukan latihan khusus untuk skenario tersebut. Ia percaya mental dan keberuntungan akan sangat menentukan jika laga harus ditentukan lewat tos-tosan.

“Kami ingin menang dalam 90 menit lawan Vietnam. Tapi jika harus penalti, itu soal mental dan keberuntungan,” kata Vanenburg dalam konferensi pers di SUGBK, Senin (28/7/205), dikutip dari Antara.

Pada semifinal lalu, Indonesia lolos ke final usai menang adu penalti 7-6 atas Thailand setelah bermain imbang 1-1. Menurut Vanenburg, mental anak-anak asuhnya saat itu sudah teruji.

“Kami lihat di semifinal, mental anak-anak luar biasa dan kami beruntung bisa menang. Jadi kami tidak khawatir jika sampai adu penalti lagi di final,” ujarnya.

“Kami tidak latihan penalti, tapi kami akan memenangkannya kalau sampai adu penalti,” tambah pelatih asal Belanda itu.

Soal tekanan menjadi juara, Vanenburg mengaku tak terbebani dengan ekspektasi tinggi publik Indonesia yang rindu gelar. “Saya tidak peduli tekanan, saya fokus pada tim. Kalau ada yang tidak suka dengan saya, yang penting keluarga saya suka,” tuturnya.

Dalam jumpa pers, sempat terjadi insiden mikrofon mati saat Vanenburg berbicara. Ia menanggapinya dengan santai dan bercanda bahwa suaranya memang sempat hilang usai memberikan banyak instruksi di laga semifinal.

Sebelumnya, Vanenburg bahkan absen dalam konferensi pers usai laga kontra Thailand karena kehabisan suara. Asistennya, Frank van Kempen, menggantikan perannya.

“Mungkin mikrofon dimatikan karena suara saya hilang. Tapi sekarang suara saya sudah membaik. Saya tidak bisa teriak, tapi saya harap para pemain paham instruksi saya,” ujarnya.

Vanenburg juga berharap anak asuhnya bisa bermain solid meski tanpa banyak instruksi dari pinggir lapangan.

“Saya ingin mereka bisa bermain baik tanpa harus banyak dikomando. Bahkan meski tidak ada pelatih, mereka tahu apa yang harus dilakukan. Apalagi saya tahu mereka juga tidak suka saya,” ucapnya berseloroh.

Terkait lini serang, Vanenburg mengakui timnya kesulitan mencetak gol dan masih bergantung pada Jens Raven sebagai andalan utama di lini depan.

“Kami memang sulit cetak gol. Hanya Jens Raven yang bisa diandalkan, meski ada beberapa pemain lain yang bisa membantu. Untuk final, saya cari solusi jangka pendek: siapa yang bisa saya tugaskan mencetak gol,” jelasnya.

Ke depan, Vanenburg membuka kemungkinan mencari pemain baru, baik dari Indonesia maupun Belanda, untuk memperkuat lini serang Garuda Muda. “Untuk turnamen selanjutnya, kita lihat apakah perlu mencari pemain tambahan dari Belanda atau Indonesia,” pungkasnya.

Sentimen: neutral (0%)