Sentimen
Undefined (0%)
28 Jul 2025 : 19.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Hadiri Acara di UNS Solo, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Guru Tidak Bisa Diganti AI

28 Jul 2025 : 19.19 Views 24

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Hadiri Acara di UNS Solo, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Guru Tidak Bisa Diganti AI

Esposin, SOLO — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan peran guru tidak bisa tergantikan oleh Akal Imitasi atau AI (Artificial Intelligence).

Hal itu disampaikan Abdul Mu'ti saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama antara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dengan Direktorat PAUD Dikdasmen di Gedung UNS Tower Ki Hadjar Dewantara, Solo, Senin (28/7/2025).

Menurutnya, guru bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga pendidik yang membentuk karakter, membimbing dengan empati, serta membangun hubungan emosional dan nilai-nilai kemanusiaan yang tidak dapat digantikan oleh mesin. 

“Saya secara pribadi dan kelembagaan memiliki komitmen yang tinggi bahwa seorang guru tidak hanya sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Kehadiran guru sangat menentukan karakter murid-murid kita,” katanya dalam sambutannya, Senin.

Karena itu, menurutnya, peningkatan kualitas guru sangatlah penting. Meskipun kecerdasan buatan (AI) kini telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai aspek pendidikan, termasuk dalam proses pembelajaran dan penyusunan materi, namun AI tidak mampu menggantikan peran guru. 

“Murid adalah Sumber Daya Manusia yang akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan unggul. Bapak Presiden selalu menekankan pentingnya memperkuat pendidikan guna membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan memiliki kepribadian utama,” lanjutnya.

Hal itu juga sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 yang menyebutkan guru harus memiliki kualifikasi pendidikan minimal D4 atau S1. Ia melanjutkan Kemendikdasmen mulai tahun ini memberikan beasiswa kepada guru yang belum memenuhi syarat tersebut.

Beasiswa tersebut diberikan melalui skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). "RPL ini bukan hanya pemenuhan formalitas kualifikasi, tetapi juga bagian dari penguatan akademik dan profesionalisme guru. Mudah-mudahan program ini bisa kami tuntaskan,” katanya.

Terkait kerja sama dengan UNS, Mu’ti berharap agar kerja sama ini tidak hanya menjadi sekadar hitam di atas putih. Ia menekankan pentingnya implementasi nyata dari kesepakatan yang telah ditandatangani agar memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kualitas guru, pengembangan kurikulum, dan pemerataan akses pendidikan.

“Kami berharap kerja sama ini benar-benar dijalankan secara konkret, berkelanjutan, dan mampu menjawab tantangan pendidikan di tingkat dasar hingga menengah,” tegasnya.

Sentimen: neutral (0%)