Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Bank Mandiri, BRI
Kab/Kota: Shanghai, Stockholm
Kasus: Zona Hijau
Tokoh Terkait
IHSG Buka Pekan Ini dengan Penguatan, Tembus 7.614,77
Espos.id
Jenis Media: Bisnis

Espos.id, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/7/2025) ditutup menguat seiring pelaku pasar merespon positif kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).
IHSG ditutup menguat 71,27 poin atau 0,94% ke posisi 7.614,77. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 8,71 poin atau 1,10% ke posisi 803,22.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor keuangan yang naik sebesar 3,18%, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 2,51% dan sektor barang baku yang naik 0,32%.
Satu sektor melemah yaitu sektor kesehatan turun sebesar 0,08%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu AMIN, BUVA, SOLA, CLAY dan SMMT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FUJI, RGAS MERI, NICL, dan PANR.
Saham bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 1,55%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,59%, dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) naik 0,21%. Saham emiten-emiten besutan taipan Prajogo Pangestu juga menanjak. Harga saham PTRO melonjak 8,29%. Lalu, harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 3,59% dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 1,96%. Selain itu, deretan saham dengan transaksi tinggi lainnya bergerak kinclong. Saham MDKA menanjak 9,28% dan PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menguat 3,47%.
Terdapat sejumlah saham dengan kinerja harga paling kinclong atau top gainers seperti PT Ateliers Mecaniques D'indonesie Tbk. (AMIN) naik 34,62%, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. (BUVA) naik 34,59%, dan PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) naik 34,51%. Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers yaitu PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) turun 14,92%, PT Kian Santang Muliatama Tbk. (RGAS) turun 12,21%, dan PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) turun 10,80%.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.605.732 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,81 miliar lembar saham senilai Rp16,94 triliun. Sebanyak 363 saham naik 244 saham menurun, dan 199 tidak bergerak nilainya.
Pantauan bursa saham regional Asia sore ini menunjukkan antara lain Indeks Nikkei melemah 436,23 poin atau 1,05% ke 41.020,00, indeks Shanghai menguat 4,28 poin atau 0,12% ke 3.597,19, indeks Hang Seng melemah 173,27 poin atau 0,68% ke posisi 25.562,31, dan indeks Straits Times melemah 11,58 poin atau 0,27% ke 4.249,
"IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat, didukung sikap pelaku pasar yang merespon kesepakatan perdagangan AS dan Uni Eropa," sebut tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya. Dari mancanegara, pelaku pasar merespon positif kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa, yang mencakup tarif 15% untuk sebagian besar barang Eropa, atau jauh lebih rendah daripada tarif 30 persen yang awalnya diancamkan oleh AS.
Kesepakatan itu meredakan kekhawatiran terhadap konflik perdagangan yang lebih luas. Selain itu, pelaku pasar menantikan putaran baru perundingan perdagangan antara AS dan China yang akan dimulai di Stockholm, Swedia, pada hari ini.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan optimisme gencatan senjata perdagangan saat ini akan diperpanjang, dengan mencatat bahwa negosiasi tidak hanya akan mencakup tarif namun juga isu-isu yang lebih luas seperti pembelian energi China dari Rusia dan Iran.
Di sisi lain, pelaku pasar menantikan pertemuan bank sentral AS The Fed pada 29 dan 30 Juli 2027, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan tetap pada level 4,25% sampai 4,5%.
Dari dalam negeri, pasar domestik tampaknya masih ditopang seiring membaiknya kesepakatan tarif dagang sejumlah negara dengan AS. Selain itu, juga ditopang oleh rilis laporan kinerja emiten semester I-2025 dan menjelang rebalancing indeks LQ45 yang efektif awal Agustus tahun ini.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi mengatakan pada perdagangan pekan ini, yakni 28 Juli 2025 sampai 1 Agustus 2025, ada banyak data yang akan rilis, baik dari domestik maupun global yang akan memengaruhi pergerakan IHSG. Dari global pasar akan menanti data suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR). Konsensus memproyeksikan suku bunga The Fed akan tetap di rentang 4,25%-4,50% dengan probabilitas 95,9%.
AS juga akan merilis data PCE periode Juli 2025, di mana untuk Core PCE menurut konsensus diproyeksikan akan berada di angka 0,3%, naik dari 0,2% per Juni 2025. Proyeksi kenaikan ini tidak terlepas dari data tenaga kerja AS yang solid pada periode Juni 2025. Pada pekan ini, negara lainnya seperti China dan Indonesia juga akan merilis data PMI.
Mengacu data Caixin Manufacturing PMI, manufaktur China diproyeksikan masih akan berada di level ekspansifnya tepatnya di angka 50,3. Sementara, Indonesia kemungkinan masih akan berada di level kontraksinya. Indonesia juga akan merilis data inflasi untuk periode Juli 2025, dan diproyeksikan akan naik 2,1%.
"Jika melihat secara teknikal analisis, ada potensi IHSG akan bergerak bullish karena konsisten bergerak di atas MA5, namun terbatas dengan rentang support di 7.400 dan resistance 7.700. Hal ini ditengarai oleh adanya kemungkinan pembelian yang telah jenuh," tulis Imam dalam risetnya.
Sentimen: neutral (0%)